Banjir Setinggi Dada Rendam Ratusan Rumah, 10 Kereta Api Tunda Perjalanan

Minggu 19-06-2016,22:20 WIB

BANYUMAS- Ratusan rumah di Banyumas, Purbalingga dan Kebumen terendam banjir, Sabtu kemarin. Sejauh ini, belum dilaporkan adanya korban akibat bencana trsebut. Dari Banyumas dilaporkan, banjir bandang melanda tiga desa di Kecamatan Sumpiuh. Banjir dipicu hujan deras sejak pukul 15.30 hingga membuat Sungai Reja meluap. Kepala Desa Kemiri Surasdi mengatakan, Sungai Reja meluap ke Desa Kemiri sejak pukul 16.30. Ketinggian air mencapai satu setengah meter atau setinggi dada orang dewasa. Petugas Serayu Rescue, Suwarto mengatakan, selain Desa Kemiri, ada dua desa lain yang terkena luapan Sungai Reja, yaitu Desa Selandaka dan Desa Karanggedan. Banjir lebih parah di Desa Selandaka. "Pukul 20.00 di Kemiri sudah mulai surut hingga satu lutut orang dewasa, sedangkan di Selandaka masih setinggi perut," katanya. Menurut dia, rumah warga yang terendam berada di tepi Sungai Reja. Kerugian dari bencana alam tersebut belum bisa dipastikan. "Hujan dan petir, aliran listrik padam," ujarnya. Kepala Desa Selandaka, Muhopir SE mengatakan, banjir terjadi pukul setengah lima sore. Ada sebagian warga yang masih bertahan, dan sebagian sudah mengungsi di tempat yang tidak terkena banjir. "Secara swadaya sudah dikirim makanan, tadi ada yang belum buka puasa," katanya. Ratusan rumah dari enam RT dan area persawahan sejumlah ratusan hektare terendam di desa itu. Dia belum bisa memperkirakan berapa kerugian yang ditimbulkan. Sebab, ketinggian banjir ada yg mencapai dua meter. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Prasetyo yang dihubungi semalam belum bisa memberikan keterangan banyak. Yang dilakukan BPBD baru sebatas menerjunkan relawan untuk membantu warga termasuk evakuasi. "Kita baru mengirimkan relawan. Untuk desa-desa yang terendam mana saja masih belum ada laporan," katanya. Meski begitu, Prasetyo yang turun langsung ke Desa Karanggedang mengaku sedang mengevakusi delapan warga yang terjebak di bangunan SD. "Kita belum tahu juga kebutuhanya apa. Relawan ini dari Tagana, BPDB, TNI dan juga Polri," tambahnya. Klawing Meluap Di Purbalingga, atusan rumah di Desa Cilapar Kecamatan Kaligondang sejak Sabtu (18/6) sore hingga malam kemarin terendam banjir. Banjir luapan sungai Ranu dan Sungai Lebak di tetangga desa itu bahkan belum surut hingga kurang lebih pukul 22.00 malam kemarin. Sekdes Cilapar, Teguh mengatakan, sejak sore hujan turun. Rata- rata setiap RT ada 30-40 rumah yang terdampak banjir. Bahkan ada 3 rumah yang sampai kemasukan air luapan banjir. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya saja, genangan air sampai Sabtu (18/6) malam masih terjadi. “Tahun kemarin tidak ada banjir, tahun ini kembali diterjang. Banjir ini disebabkan karena aliran sungai Ranu dan Sungai Lebak yang mengarah muara ke Sungai Klawing tidak bisa jalan. Sehingga arus membalik ke perkampungan,” ungkap Teguh. Pihaknya bersama jajaran petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga terus memantau hingga malam. “Kami meminta warga tetap waspada dan siaga. Jangan sampai terlena dan mendadak air sudah masuk rumah,” tambahnya. Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Priyo Satmoko SH MH yang berada di lokasi kejadian mengatakan, petugas masih mendata rinci nama dan alamat rumah terdampak di Cilapar. Prinsipnya karena air dua sungai tersebut (Ranu dan Lebak, red) tak bisa masuk ke Sungai Klawing yang saat ini masih banjir. “Saat ini genangan air masih kurang lebih 35 sentimeter sampai 40 sentimeter. RT 4- 10 paling terdampak banjir ini. Kejadian ini sebenarnya siklus tahunan dan baru tahun kemarin tidak ada kejadian yang sama,” ungkapnya, semalam (18/6). Pihaknya belum bisa menaksir kerugian akibat bencana alam ini. Namun koordinasi dan penanganan darurat sudah dilaksanakan. Selain Desa Cilapar, kondisi Desa Jetis Kecamatan Kemangkon yang belum lama ini kebanjiran sungai Klawing juga pada hari yang sama harus waspada. Karena debit sungai Klawing Sabtu malam (18/6) masih tinggi. "Kami tetapkan desa Jetis untuk siaga. Karena aliran Klawing masih deras dan besar. Pertambahan airnya lebih cepat daripada Cilapar,” tegasnya. Tak hanya banjir, tanah longsor juga terjadi pada hari yang sama. Yaitu di Desa Panusupan Kecamatan Rembang. Yaitu tebing pinggir jalan menutup akses jalan karena longsor. Jalan tidak bisa dilalui kendaraan karena dipenuhi material longsor. Terowongan Ijo Banjir Sementara, akibat hujan lebat jalur rel di km 425+4/5 antara Ijo- Gombong, tepatnya di sebelah timur terowongan Ijo terendam banjir. Banjir menggenang sampai 20 cm diatas rel dan masuk ke dalam terowongan. Kejadian ini mulai berlangsung sekitar pukul 16.50 WIB, Sabtu (18/6) berdasarkan pantauan penjaga terowongan. Petugas jaga terowongan melaporkan kondisi banjir di terowongan sehingga semua perjalanan KA dihentikan semetara. Menunggu air surut dan pemeriksaan jalur bekas genangan. "Kami harus meyakinkan jalur aman dan tidak ada yang gogos," kata Manager Humas Daop 5 Purwokerto, Surono, kemarin. Menurut dia, sekitar pukul 17.20 WIB genangan air surut dan jalur KA bisa dilalui lagi. KA Pasundan melewati lokasi pertama kali lokasi banjir dengan kecepatan 5 km per jam. "Akibat kejadian ini dua KA sempat tertahan di stasiun Gombong. Masing-masing KA Pasundan (Surabaya- Kiaracondong) dan KA Progo (Lempuyangan- Pasarseenen)," ujarnya. Selain banjir, jalur rel di km 423+0/1 antara Tambak- Ijo juga gogos tergerus air sekitar 15 meter dengan ketinggian 30 cm. Kemudian di Km 423+2/3 juga terjadi longsoran tebing. "Lokasi ini berjarak sekitar 2,5 kilometer dari lokasi banjir. Tepatnya di sebelah barat stasiun Ijo. "Ini adalah salah satu titik rawan longsor yang masuk dalam pengawasan. Di lokasi ini telah ditempatkan petugas penjaga untuk memantau situasi dan kondisi jalur, terutama saat hujan," ujarnya. Akibat longsor dan gogos di jalur KA ini beberapa KA tertahan perjalanannya. Masing- masing kereta api dari arah barat adalah KA Jaka Tingkir di stasiun Kemranjen, KA Bengawan di setasiun Tambak dan KA Gaya Baru Malam di stasiun Sumpiuh. Sedangkan dari arah timur tertahan KA Pasundan di stasiun Ijo, KA Progo di Gombong serta KA Logawa dan Bengawa di stasiun Karanganyar. Hingga berita ini ditulis, jalur KA masih dalam penanganan tim prasarana Daop 5 Purwokerto. (wah/why/amr/dis)

Tags :
Kategori :

Terkait