PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID – Pada Desember ini, Kabupaten Banyumas masih dalam masa tanggap darurat bencana hidrometeorologi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas menghimbau pengelola obyek wisata agar meningkatkan kewaspadaan. Apalagi bertepatan dengan libur natal dan tahun baru.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana, Barkah mengatakan, khusus nataru pihaknya telah memberikan himbauan dengan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar).
"Pada 17 Desember kemarin dilaksanakan rapat koordinasi terpadu, ini baru pertamakali dilibatkan terutama untuk kesiapan personel dan peralatan," ungkap Barkah.
Ia mengatakan, terkait nataru BPBD Kabupaten Banyumas lebih menekankan di obyek wisata. Apalagi saat ini status Kabupaten Banyumas masih tanggap darurat bencana hidrometeorologi. Masa tanggap darurat ditetapkan sejak 5 Desember 2024 hingga 5 Maret 2025.
BACA JUGA:Antispasi Bencana Hidrometeorologi, BMKG Jateng Adakan SLI di Banyumas
BACA JUGA:Memasuki Musim Penghujan, BPBD Banyumas: Waspadai Bencana
"Berdasarkan prakiraan BMKG, masih dalam puncak musim hujan di Desember ini hingga Februari 2025," jelasnya.
Dengan prakiraan tersebut, maka potensi bencana hidrometeorologi tinggi. BPBD Banyumas telah dan masih melakukan berbagai upaya misalnya mengeluarkan surat edaran sejak 7 November 2024, apel kesiapsiagaan bencana, dan lainnya.
Di obyek wisata terutama di Lokawisata Baturraden terdapat inovasi penentuan jalur evakuasi banjir yang dibuat dalam sistem informasi geografis di Google Maps. Hal ini termasuk upaya mitigasi di tempat wisata.
"Terutama kepada pengelola obyek wisata, mereka harus punya mana(alw)gement kedaruratan plus timnya, tim kesehatan, jalur evakuasi dan titik kumpul serta kordinasi dengan kita," tegasnya.
BPBD tentunya tidak hanya bekerja sendiri, melainkan dibantu oleh personel dari berbagai multisektoral.