CILACAP, RADARBANYUAMAS.CO.ID - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Politeknik Negeri Cilacap (PNC) melaksanakan diseminasi teknologi rak semai dengan cahaya buatan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas bibit bawang merah.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program hibah PkM yang didanai oleh Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek dan berlangsung sejak Agustus hingga Desember 2024.
Tim PkM terdiri dari Ardhita Fajar Pratiwi, S.T., M.Eng., Sari Widya Utami, S.P., M.Sc., dan Galih Mustiko Aji, S.T., M.T., mengenalkan teknologi inovatif untuk mengatasi permasalahan pembibitan bawang merah, seperti mahalnya harga bibit, rendahnya tingkat keberhasilan pembibitan dari biji, serta kerusakan bibit akibat cuaca ekstrem.
Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan dengan supporting team yang terdiri dari Budi Suryadi, A.Md., Fajar Hidayanto, S.P., M.Sc., Antik Rara, A.Md., dan Lintang Woro Hayuningsih, S.Ds.
Acara diseminasi ini dilaksanakan di Bangsal Kelompok Tani Rejeki Lancar, Desa Karanganyar, Kecamatan Adipala. Hadir dalam acara tersebut Kepala Desa Karanganyar, Tarsono; Kepala Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Adipala, Rina Tri Astuti; Ketua Kelompok Tani Rejeki Lancar, Tasilan; Ketua Gapoktan Desa Karanganyar, Priyanto; serta 15 anggota Kelompok Tani Rejeki Lancar yang antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
Teknologi rak semai yang diperkenalkan memiliki dimensi 200 cm x 70 cm x 50 cm, menggunakan material pipa aluminium dan Aluminium Composite Panel (ACP). Rak ini dilengkapi dengan lampu LED 4xT8 Tube 15 watt (kombinasi cahaya biru dan merah untuk fotosintesis), 4 unit mist maker untuk pengkabutan otomatis, serta kipas DC untuk menjaga sirkulasi udara.
Rak semai ini mampu menampung 6 tray dengan kapasitas total 1.200 bibit. Proses penyemaian dilakukan melalui penyinaran LED, pengkabutan otomatis untuk menjaga kelembapan, dan pengendalian suhu menggunakan penutup rak guna melindungi bibit dari cuaca ekstrem.
Sebanyak dua unit rak semai telah dibuat dalam program ini. Satu unit ditempatkan di Bangsal Kelompok Tani Rejeki Lancar, sedangkan unit lainnya di rumah Ketua Kelompok Tani, Tasilan.
Teknologi ini memberikan beberapa keuntungan bagi petani, seperti penghematan biaya hingga 50% dibandingkan pembelian bibit umbi, bibit lebih cepat siap tanam dengan kualitas unggul, serta mendukung ketahanan pangan lokal melalui peningkatan produktivitas pertanian.
Dalam sambutannya, Ketua Tim PkM Politeknik Negeri Cilacap, Ardhita Fajar Pratiwi, menyampaikan harapannya agar teknologi ini dapat terus dikembangkan untuk manfaat yang lebih luas.
“Jika teknologi rak semai ini sukses dan berhasil, kami siap mengembangkannya agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Rejeki Lancar, Tasilan, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan rak semai yang diberikan.
“Kami merasa teknologi ini sangat membantu dan bermanfaat. Selain itu, kami juga mendapatkan ilmu serta pengalaman baru,” katanya.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Karanganyar, Bapak Tarsono, mengucapkan terima kasih atas sumbangsih yang telah diberikan.
Beliau juga berpesan agar sinergi antara perguruan tinggi dan para petani terus terjalin, serta berharap ilmu yang dimiliki dapat dibagikan kepada para petani untuk meningkatkan produktivitas dan pengetahuan mereka.