PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Jumlah pemustaka atau pengunjung perpustakaan daerah (Perpusda) Purbalingga mengalami kenaikan signifikan pertahun. Yaitu dari 15.700 pengunjung di tahun 2022, naik menjadi 42.077 di tahun 2023.
Kemudian di tahun 2024 akhir November lalu mencapai 73.859 pemustaka. Kepala Dinas Arsip Daerah dan Perpustakaan Kabupaten Purbalingga, Sadono, Rabu 18 Desember 2024 menjelaskan, kenaikan hampir dua kali lipat ini karena sudah mulai ada perubahan fungsi perpustakaan.
Perpustakaan saat ini harus lebih inklusif/terbuka bagi semua elemen masyarakat, tidak hanya memfasilitasi kepentingan pelajar, mahasiswa, guru/dosen. Tetapi semua kelompok masyarakat yang ada seperti pemuda, perempuan, petani, pedagang, seniman, wirausahawan, dan lainnya.
"Perpustakaan saat ini tidak hanya sebagai tempat baca dan pinjam buku. Namun sebagai fasilitas belajar dalam arti lebih luas," tambahnya.
BACA JUGA:Minat Baca Anak Beralih ke Gawai, Dindikbud: E-Perpus Harus Dioptimalkan
BACA JUGA:Perpusda Purbalingga Gencar Bedah Buku Naskah Kuno untuk Melestarikan Sejarah
Peningkatan ini juga karena mengalami Dinarpus menginisiasi inovasi Ajar Pustaka (Ayo Belajar di Perpustakaan). Inovasi ini memberikan ruang dan kesempatan kepada seluruh elemen masyarakat.
"Dari puluhan ribu pemustaka, yang jadi favorit anak sekolah yaitu story telling, pemutaran film edukatif di ruang audio visual dan pengenalan komputer," rincinya.
Lebih lanjut dikatakan, ada sekitar 250 institusi yang bekerjasama dengan perpustakaan antara lain sekolah PAUD/TK,SD/MI, SMP/MTs, SMA/K/MA, TP PKK, Dharma wanita, Karangtatuna, MGMP Bahasa Indonesia, Ikatan Pustakawan Indonesia, Muslimah Entrepreneur Purbalingga, Pemuda KreatifPurbalingga, Forum TBM, Pondok Pesantren, Panti Asuhan.
"Sekarang setiap hari ada kunjungan sekitar 3 sekolah, pernah dalam sehari ada 7 kunjungan," katanya.