BANYUMAS-Di SDN Locondong Desa Losari Kecamatan Rawalo, setiap guru yang membuang sampah sembarangan dan diketahui siswa, langsung ditangkap oleh siswanya sendiri.
Dengan pendidikan karakter siswa serta guru dalam menjaga lingkungan, mengantarkan sekolah yang berada jauh di wilayah perkotaan ini menjadi wakil Provinsi Jawa Tengah dalam Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional.
Sekolah ini dinilai oleh tim penilai berjumlah 9 orang pada Kamis (19/5). Kepala SDN Locondong, Puji Astuti Esti Cahyani MPd menjelaskan, bukan hal yang mudah untuk merubah kebiasaan siswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya.
Sejak lima tahun yang lalu, cara pikir siswa untuk menghargai lingkungan sekitar, terutama dalam membuang sampah di tempatnya serta memiliah tempat sampah organik, anorganik sampai sampah berbahaya, sudah dilakukan.
"Bukan hanya siswa, warga sekolah lain yaitu guru, kepala sekolah dan penjaga sekolah juga bersama-sama untuk merubah kebiasan membuang sampah bukan di tempat sampah. Alhamdulillah, kepedulian lingkungan pada diri setiap warga sekolah sudah tertanam. Sehingga, jika ada guru yang buang sampah sembarang bisa ditangkap siswa, begitu juga sebaliknya,"jelasnya.
Ketua tim penilai LSS Agus Suharyanto MA mengatakan bahwa dirinya bersama tim penilai lain sudah menentukan beberapa point yang akan menjadi pedoman dalam melakukan penilaian di sejumlah sekolah yang terlibat.
Dengan demikian, nantinya tidak kesulitan dalam memilih sekolah mana yang akan mendapat predikat sebagai sekolah sehat.
"Sudah ada standar dalam melakukan penilaian yang menjadi poin awal dalam menentukan sekolah yang terbaik dari yang terbaik. Karena dalam LSS ini ada 93 sekolah dari 24 provinsi di Indonesia sudah mempersiapkan ajang ini,"jelasnya.
Unsur penilaian salah satunya adalah tentang perilaku siswa dengan adanya penerapan program UKS di sekolah. UKS harus mampu memberikan dan mendidik siswa untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang selanjutnya dapat menjadi budaya mereka. "Tentunya, tetap diterapkan di lingkungan rumah maupun masyarakat. KAmi bersama empat kementerian yaitu Kesehatan, Dalam Negeri, Pendidikan dan Kebudayaan dan Keagamaan dalam penilian ini,"ungkapnya.
Hadir dalam penyambutan tim penilai yaitu Ketua PKK Banyumas Erna Husein, Wabup Banyumas Dr Budhi Setiawan dan istri, Kepala Dinas Pendidikan Banyumas, Asisten Perekonomian, Pembangunan (Asekbang) Didi Rudwiyanto dan tamu undangan lain. (opl/gus)