RADARBANYUMAS.CO.ID - Motor matic memang dikenal praktis untuk transportasi sehari-hari. Namun pernahkah Anda berpikir bagaimana caranya agar motor matic kesayangan Anda tetap dalam keadaan baik dan bebas masalah?
Nah, salah satu komponen penting yang perlu Anda perhatikan adalah roller motor. Fungsionalitas roller matic pada motor sangat penting untuk kinerja CVT (continuously variabel transmisi), sehingga diperlukan perawatan yang cermat.
Cara Menjaga Roller Motor Matic
Di bawah ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menjaga dan merawat roller pada sepeda motor matic Anda agar lebih awet dan tidak mudah rusak. Sekarang simak caranya dibawah ini!
1. Ganti Oli Transmisi Secara Rutin
Mengganti oli transmisi secara rutin ibarat memberikan vitamin pada sepeda motor matic CVT Anda. Pasalnya, cairan transmisi bertugas melumasi komponen-komponen di dalam CVT, termasuk roller.
BACA JUGA:3 Motor Matic Hybrid Paling Keren di Indonesia!
BACA JUGA:7 Motor Matic Paling Ringan yang Wajib Kamu Coba!
Penggantian oli yang jarang dapat menyebabkan penumpukan kotoran dan menyebabkan keausan roller dengan cepat. Selain itu, jika oli roda gigi kotor atau terlalu encer, akan meningkatkan gesekan antara roller dengan komponen lainnya.
Idealnya, oli transmisi diganti setiap 20.000 hingga 60.000 km, tergantung penggunaan sepeda motor sehari-hari atau sesuai anjuran pabrikan.
Jika Anda selalu menggunakan oli berkualitas baik, roller Anda akan bekerja paling baik dan pastinya akan bertahan lebih lama.
2. Periksa Kondisi V-belt
Selain oli transmisi, kondisi V-belt juga harus diperiksa secara berkala. V-belt berfungsi sebagai penghubung antara mesin dan roda belakang. Apa yang terjadi bila V-belt kendor atau aus?
BACA JUGA:Rekomendasi Motor Matic Murah di Bawah Rp 25 Juta, Gak Bikin Kantong Jebol!
BACA JUGA:Motor Matic Mewah yang Harganya Lebih Murah dari Honda BeAT: Feken UHF150!
Tentu saja, Anda juga bisa merasakan traksi kuat dari motor tersebut. Hal ini juga mempengaruhi performa dan fungsionalitas skutik tersebut. Jika V-belt tidak optimal maka pulley akan bekerja lebih keras untuk menjaga performa mesin.