PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Universitas Amikom Purwokerto mendorong produksi dan pemasaran produk tepung dari singkong atau Mocaf di Desa Pangebatan Kecamatan Karanglewas melalui Program Kosabangsa.
Rektor Universitas Amikom, Dr. Berlilana, M.Kom, M.Si. didampingi tim Dosen Prodi Bisnis Digital yaitu Dr. Melia Dianingrum, S.E., M.Si. dan Zanuar Rifai, S.Kom., M.MSi. serta Kepala Desa Pangebatan, Agus Suroto, S.H pada Sabtu (9/11) berkunjung langsung ke Desa Pangebatan.
Kedatangan Rektor memastikan alat dan mesin untuk memproduksi Mocaf dengan pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) dibawah Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi semua diterima Desa Pangebatan dalam kondisi baru dan baik.
Dosen Bisnis Digital Amikom Purwokerto, Dr. Melia Dianingrum, S.E M.Si mengatakan pihaknya lolos seleksi untuk Program Kosabangsa tahun ini dengan mengangkat kegiatan pengembangan produksi dan pemasaran produk pangan non terigu untuk meningkatkan kualitas SDM dan mengentaskan kemiskinan ekstrem di Desa Pangebatan Kecamatan Karanglewas. Dalam menjalankan program, Universitas Amikom Purwokerto selaku tim pelaksana berkolaborasi dengan Unsoed sebagai tim pendamping.
"Mitra sasaran kami BUMDes Berkah Santosa dan PKK Desa Pangebatan," katanya ditemui Radarmas, Sabtu (9/11).
Melia menjelaskan alat dan mesin untuk memproduksi Mocaf yang diserahkan kepada Pemdes Pangebatan ada 25 item diantaranya mesin pengering, mesin penepung, mesin oven, mesin pengaduk adonan mie, mesin gilingan mie dan mesin sealer pengemas otomatis. Serah terima sekaligus ujicoba alat dan mesin dilaksanakan Sabtu (9/11) sekaligus dengan praktek produksi Mocaf kepada pengurus BUMDes dan anggota PKK di aula serbaguna desa.
"Dari Mocaf produk turunannya bisa diolah menjadi mie basah, mie kering dan kue bolu kering," terang dia.
Zanuar Rifai, S.Kom M.MSi selaku tim memastikan produksi Mocaf di Desa Pengebatan setelah serah terima alat dan mesin, uji coba dan praktek dapat langsung berjalan. Targetnya dalam bulan ini sudah ada produksi Mocaf yang dihasilkan meski untuk jumlahnya belum terlalu besar. Sebagai masyarakat Pangebatan, dirinya intens berkomunikasi dengan Kades untuk memgawal keberhasilan program Kosabangsa tahun ini di Desa Pengebatan.
"Dari pemerintah pusat juga memantau sejauh mana keberhasilan program ini," tegasnya.
Kepala Desa Pangebatan, Agus Suroto, S.H mengapresiasi langkah dan kepedulian Universitas Amikom Purwokerto terhadap Desa Pangebatan. Dirinya pun berterimakasih kepada pemerintah pusat yang sudah memberikan banyak alat dan mesin demi suksesnya pengembangan produksi Mocaf di Desa Pangebatan melalui bimbingan Tim Dosen Amikom Purwokerto. Prinsip Program Kosabangsa sangat membantu masyarakat Pangebatan untuk lebih sejahtera dengan segala potensi yang dimiliki desa.
"Di desa kami Singkong melimpah. Tidak hanya dibimbing dalam produksinya, masyarakat kami juga nantinya dibantu pengetahuan dalam pemasaran produk secara digital oleh Tim Dosen Amikom Purwokerto," pungkasnya. (yda/ads)