PURWOKERTO - Evaluasi lima hari sekolah di Kabupaten Banyumas kembali molor. Sebelumnya Dinas Pendidikan menargetkan evaluasi selesai akhir Januari. Namun hingga awal Februari, evaluasi tidak kunjung selesai.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Purwadi Santoso mengatakan, saat ini proses evaluasi masih berjalan dan belum selesai. Tim yang melakukan evaluasi sudah ada yang menyerahkan data dari angket yang diberikan ke sekolah.
"Namun baru beberapa sekolah yang menyerahkan. Sehingga belum kelihatan hasil evaluasinya seperti apa,” katanya.
Molornya evaluasi lima hari sekolah disesalkan. Salah satunya oleh Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Banyumas Tri Joko Heranto yang meminta Dinas Pendidikan segera merampungkan proses evaluasi. Sehingga sekolah, guru dan siswa yang menerapkan program tersebut tidak dibuat bingung, karena harus menunggu hasil evaluasi.
“Jika sudah ada hasilnya kan jelas, antara mau lanjut tetap menerapkan lima hari sekolah atau kembali enam hari sekolah. Jika sudah molor seperti ini, jadi menimbulkan kesan bahwa evaluasi sengaja dibuat molor,” katanya.
Seharusnya, kata dia, memasuki semester dua, sekolah sudah mendapat kepastian program lima hari sekolah yang masih bersifat uji coba. “Kalau kondisinya sudah seperti ini, mau tidak mau sekolah yang awalnya menerapkan program tersebut harus tetap melanjutkan pada semester selanjutnya. Sebab belum ada keputusan dari Pemkab Banyumas,” terangnya.
Tri Joko menyayangkan lambannya proses evaluasi, yang dampaknya sangat dirasakan oleh siswa. Menurut dia, jika ingin melakukan evaluasi harus melihat atas dasar kepentingan siswa sebagai pelaksana di lapangan.
Dikatakan, dengan anak pulang larut sore selama lima hari berturut-turut, membuat anak kelelahan dalam belajar. “Jika memang program ini membuat anak tidak nyaman belajar, kenapa harus dipaksakan untuk diterapkan. Sistem pendidikan itu ditujukan untuk mengikuti kebutuhan anak dan bukan kemauan anak,” tandasnya. (ida/sus)
Tags :
Kategori :