Penguatan Kemandirian Kewirausahaan Islami Berbasis E-Commerce untuk Mantan PSK di Purwokerto

Senin 07-10-2024,09:15 WIB
Reporter : Tegar Roli
Editor : Ali Ibrahim

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), melalui Pusat Studi Dakwah Komunitas (PSDK), menggelar program pemberdayaan berbasis kewirausahaan Islami dengan tema “Penguatan Kemandirian Kewirausahaan Islami Berbasis E-commerce pada Komunitas Mantan PSK di Purwokerto.” 

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi bagi mantan pekerja seks komersial (PSK) di Kampung Sri Rahayu, KarangKlesem, Purwokerto Selatan, Banyumas, melalui pelatihan e-commerce dan kewirausahaan Islami. Kegiatan ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, serta pihak akademisi dari berbagai fakultas di UMP. 

Ketua pelaksana kegiatan, Dr. Fatmah Bagis, S.E., M.Si., dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, menjelaskan bahwa program ini diharapkan dapat mengubah pandangan masyarakat terhadap mantan PSK serta membantu mereka memperoleh penghidupan yang layak.

“Melalui pelatihan ini, kami berupaya memberikan keterampilan e-commerce dan kewirausahaan Islami kepada para mantan PSK. Tujuan akhirnya adalah agar mereka mampu menjalankan bisnis secara mandiri dan berlandaskan pada etika serta prinsip-prinsip Islam,” ujar Dr. Fatmah di Purwokerto, Senin (7/10/2024). 

Program ini melibatkan 37 peserta dari komunitas mantan PSK di Purwokerto yang dilatih dalam berbagai aspek kewirausahaan Islami. Para peserta mendapatkan materi tentang resiliensi mental, perencanaan bisnis, serta pemasaran digital. Pelatihan menggunakan platform e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia serta aplikasi desain grafis Canva untuk promosi produk. Selain itu, media sosial seperti Instagram dan Facebook dimanfaatkan sebagai alat pemasaran.

Salah satu pengajar, Dr. Ugung Dwi Ario Wibowo, M.Si., Psikolog, yang juga dosen Psikologi UMP menyampaikan pentingnya pendekatan psikologis dalam pemberdayaan ini. Menurutnya, pendekatan konseling untuk penguatan mental dan resiliensi sangat penting, mengingat mereka sering menghadapi stigma dan diskriminasi. 

Dengan resiliensi yang kuat, mereka dapat mengatasi kendala psikologis dan sosial yang dihadapi,” katanya.

dosen Fakultas Teknik dan Sains UMP yang turut serta dalam program ini Abid Yanuar Badharudin, S.Kom., M.Kom., berharap pelatihan ini bisa menjadi awal untuk menciptakan perubahan positif dalam kehidupan para peserta. 

“Mereka tidak hanya mendapatkan keterampilan teknis, tetapi juga dukungan moral untuk menjalankan bisnis yang etis,” ungkap 

Kegiatan ini juga dibantu oleh mahasiswa UMP sebagai bagian dari upaya kolaboratif antara dosen dan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat.

Dukungan berkelanjutan terhadap komunitas ini diharapkan dapat menciptakan dampak jangka panjang, baik dari segi ekonomi maupun sosial. Program ini menekankan nilai-nilai Islami, budaya lokal, dan inovasi dalam pengelolaan serta pemasaran produk yang dihasilkan oleh komunitas mantan PSK. Harapannya, program ini tidak hanya membantu mereka meningkatkan kemandirian ekonomi, tetapi juga mengubah persepsi masyarakat.

“Pelaksanaan program ini akan dievaluasi secara rutin untuk mengukur efektivitas dan keberlanjutannya. Kegiatan lanjutan, seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan program pengabdian masyarakat lainnya, akan terus dilakukan sebagai bagian dari komitmen UMP dalam mendampingi komunitas ini hingga menjadi mitra binaan yang mandiri dan berkelanjutan,” pungkasnya.(tgr)

Kategori :