CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Meski sudah memasuki bulan Oktobe, tetapi beberapa wilayah di Kabupaten Ciacap terutama yang terdampak kemarau masih membutuhkan bantuan droping air bersih.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Budi Setyawan mengatakan, belum semua wilayah di Kabupaten Cilacap memasuki awal musim hujan.
"Berdarkan data dari BMKG, sebagian wilayah Cilacap yang memasuki awal musim hujan pada minggu ketiga bulan September. Ada pula yang akan memasuki awal musim hujan pada minggu ketiga di bulan Oktober," katanya, Selasa (1/10/2024).
Dengan kondisi tersebut, dampak kekeringan atau krisis air bersih akibat kemarau masih dirasakan warga di sejumlah wilayah Cilacap. Sehingga kegiatan penyaluran air bersih masih berlanjut.
BACA JUGA:Empat Anak Mandi di Pantai Wagir Indah Cilacap, Tiga Anak Tenggelam dan Satu Anak Selamat
BACA JUGA:Dua Ekor Trenggiling Masuk Pemukiman Warga, Damkar Kroya Lakukan Evakuasi
"Kami masih menyalurkan bantuan air bersih yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap, untuk warga yang terdampak kekeringan," tuturnya.
Data terakhir berdasarkan rekapitulasi hingga Selasa (1/10/2024), BPBD Kabupaten Cilacap telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 414 tangki yang setara dengan 2.070.000 liter.
"Bantuan air bersih tersebut telah diterima oleh 29.051 keluarga yang terdiri atas 85.896 jiwa di 72 dusun, 36 desa, 14 kecamatan," lanjutnya.
Terkait kecukupan anggaran air bersih, Budi mengaku, jika mengacu data BMKG kemungkinan Minggu ketiga Oktober hujan turun sudah merata maka anggaran mencukupi.
"Kita masih cukup hingga akhir Oktober, jika mengacu data BMKG," pungkasnya. (jul)