Sebaiknya, saat berhenti, lepaskan kaki dari pedal kopling dan letakkan di lantai untuk menghindari tekanan yang tidak perlu.
3. Tidak Menggunakan Gigi dengan Benar
Menggunakan gigi yang salah pada kecepatan tertentu dapat mempercepat keausan kopling.
Banyak pengemudi yang tidak memperhatikan RPM (putaran mesin) saat berpindah gigi, yang dapat menyebabkan over-revving atau under-revving.
BACA JUGA:Tips Setting AC Mobil Saat Berkendara di Musim Hujan Agar Kaca Tidak Berembun
BACA JUGA:5 Daftar Mobil yang Sering Jadi Tunggangan Pejabat di Indonesia
Ketika mesin berputar terlalu cepat, dan pengemudi mencoba untuk memindahkan gigi, kopling harus bekerja lebih keras untuk menghubungkan mesin dan transmisi.
Ini meningkatkan gesekan dan keausan pada komponen kopling.
Pastikan untuk memindahkan gigi pada waktu yang tepat dan menggunakan gigi yang sesuai dengan kecepatan kendaraan.
4. Terlalu Sering Mengoper Gigi
Kebiasaan buruk lainnya adalah terlalu sering mengoper gigi tanpa alasan yang jelas.
Meskipun mengoper gigi diperlukan saat mempercepat atau melambat, terlalu sering melakukannya dalam waktu singkat dapat menyebabkan keausan pada kopling.
Misalnya, ketika berkendara di area perkotaan dengan banyak berhenti dan mulai, beberapa pengemudi cenderung mengganti gigi secara berlebihan, meskipun kendaraan masih dalam kecepatan yang sama.
Setiap kali kopling diinjak, komponen tersebut mengalami stres.