Oleh Yudhis Fajar, GM Radar Banyumas
Radar Banyumas, hari ini, Sabtu, 21 September 2024 tepat berusia 26 tahun. Radar Banyumas merayakannya dengan perasaan berbeda dari tahun sebelumnya. Ada riang, syukur, dan semangat. Namun, Radar Banyumas juga harus jujur ada pula rasa haru dan trenyuh di hati.
Rasa haru lahir melihat kesetiaan pelanggan koran Radar Banyumas. Digitalisasi membelah media menjadi media konvensional dan new media. Di era disrupsi digital yang masih dalam fase euforianya ini, masih banyak pelanggan setia koran Radar Banyumas.
Kehadiran media sosial disebut para akademisi ialah trigger setiap orang memiliki medianya masing-masing. Semua punya kesempatan mengabarkan sesuatu. Koran menjadi semakin 'segmented' pasarnya.
Kesetiaan pelanggan koran Radar Banyumas, yang kami renungi dalam perayaan ulang tahun ke-26 ini, ialah salah satu kejora. Sinarnya menjadi panduan untuk kami terus menyajikan informasi akurat bertanggungjawab.
Keterbatasan 'space' atau jumlah halaman di koran membuat kami sadar diri. Betapa jumlah berita atau tulisan yang kami terbitkan tidak bisa sebanyak media digital meng-'upload' content mereka.
Maka, berita Radar Banyumas dengan kiblat 'hyperlocality'-nya ialah berita yang benar-benar tersaring. Radar Banyumas memegang teguh konsep rukun iman berita seperti diajarkan guru kami : Dahlan Iskan.
Koran harus mampu menjadi salah satu sumber referensi terpercaya. Panduan khalayak dalam memutuskan sesuatu.
Percayalah jika informasi sampah atau hoaks yang masuk ke kepala kita, maka keputusan yang kita ambil pun begitu pula kelasnya. Tidak lebih tidak kurang.
12 tahun silam. Guru kami telah mengingatkan, kehadiran teknologi digital bisa menjadi salah satu biang koran-koran harus menutup usahanya. Paling hanya akan tersisa satu atau paling banyak dua koran lokal yang ada.
Tetapi, tidak semua usaha yang gulung tikar karena terlibas disrupsi teknologi digital.
Tantangan sesungguhnya justru ada dalam diri kita sendiri. Peka atau tidak terhadap perubahan zaman. Bisa adaptif atau tidak, bersedia fokus dan tekun atau tidak, termasuk rela menghemat biaya yang memang tak perlu atau tidak.
Maka, sungguh Radar Banyumas patut bersyukur dalam perayaan ulang tahun ke-26 ini. Radar Banyumas termasuk dalam barisan salah satu koran lokal yang bertahan sejak diingatkan guru kami, 12 tahun silam lalu itu. Ribuan pelanggan masih setia menunggu kehadiran koran Radar Banyumas.
Dalam satu kesempatan berbincang bersama kalangan akademisi tentang tantangan media di era digital, ada pernyataan menarik. Ada teori yang menyebut bahwa 'lifestyle' yang ada itu selalu berulang dan berputar. Dari satu titik beranjak ke titik-titik berikutnya, namun akan kembali jua ke titik awal. Termasuk pula dalam teknologi.