CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Meski beberapa wilayah di Kabupaten Cilacap sudah diguyur hujan, akan tetapi hal itu tidak menunjang ketersediaan air bersih terutama di daerah yang terdampak kekeringan.
Sehingga BPBD Kabupaten Cilacap masih melakukan pengiriman air bersih, terutama bagi masyarakat yang terdampak paling parah atau disesuaikan dengan kebutuhan.
"Wilayah Majenang, Wanareja, Cimanggu, Dayeuhluhur sudah mulai turun hujan beberapa hari terakhir, meski dengan intesitas sedang," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Budi Setyawan, Rabu (11/9/2024).
Menurut Budi, pihak BPBD terakhir melakukan pengiriman pada Selasa (10/9/2024) keenam desa yaitu Desa Bojong, Ujungalang,Karangkemiri, Gintungreja, Kunci dan Muktisari.
BACA JUGA:Masyarakat Cilacap dan Sekitarnya Diminta Waspada, Peralihan Musim Kemarau ke Musim Hujan
BACA JUGA:Hingga Awal September 2024, 21 Orang di Kabupaten Cilacap Meninggal Dunia Akibat DBD
"Kalau desa Bojong Kecamatan Kawunganten memang kondisinya cukup parah, meskipun beberapa hari kemarin sempat turun hujan," lanjutnya.
Sedangkan untuk rekapitulasi pengiriman air bersih terhitung hingga hari ini Rabu (11/9/2024), BPBD total sudah mengirimkan 210 tangki air atau setara 1.050.000 liter air.
"Bantuan air itu sudah diterima oleh 10.135 KK dengan jumlah 39.764 jiwa di 57 dusun, yang tersebar di 29 desa dalam 11 kecamatan," tandasnya.
Sementara itu Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan, hujan sempat mengguyur sejumlah wilayah di Banyumas Raya termasuk Cilacap.
"Beberapa wilayah Cilacap sudah mulai turun hujan, tapi itu belum menandakan peralihan masim kemarau ke musim hujan," katanya.
Teguh memprediksi musim kemarau dimungkinkan baru akan berakhir pada penghujung bulan September nanti.
"Akhir bulan September hingga awal bulan Oktober, diperkirakan akan menjadi masa transisi dari musim kemarau menuju ke musim hujan," pungkasnya. (jul)