Oli yang terkontaminasi dapat menyebabkan penumpukan kotoran dan partikel logam, yang pada gilirannya dapat menggores dan merusak permukaan komponen mesin seperti piston, silinder, dan camshaft.
Kerusakan ini bisa berakibat fatal dan memerlukan biaya perbaikan yang sangat mahal.
3. Peningkatan Konsumsi Bahan Bakar
Oli yang sudah tua dan tidak lagi berfungsi dengan baik akan membuat mesin bekerja lebih keras untuk mengatasi gesekan yang meningkat.
Hal ini dapat mengakibatkan pembakaran bahan bakar yang tidak efisien. Akibatnya, konsumsi bahan bakar akan meningkat, dan harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk membeli bensin.
Mesin yang tidak optimal dalam penggunaan bahan bakar juga berarti emisi gas buang yang lebih tinggi, yang dapat berdampak buruk pada lingkungan.
BACA JUGA:Merayakan Kemerdekaan Indonesia dengan Menggunakan Motor Matic Vespa Batik: Simak Keunggulannya!
BACA JUGA:Wow! Inilah Penampakan Motor Matic Burgman Hidrogen yang Baru Dikenalkan Suzuki
4. Peningkatan Risiko Overheating
Oli mesin juga berfungsi untuk menyerap dan mengalirkan panas dari bagian-bagian mesin yang bekerja keras.
Jika oli sudah lama dan kualitasnya menurun, kemampuannya untuk mengendalikan suhu mesin akan berkurang.
Mesin yang tidak mendapatkan pelumasan yang memadai akan lebih cepat mengalami overheating, atau panas berlebih.
Overheating dapat menyebabkan kerusakan serius pada mesin, seperti pembengkakan komponen atau bahkan kegagalan total mesin jika tidak ditangani dengan cepat.
5. Meningkatkan Risiko Kerusakan Jangka Panjang
Telat mengganti oli tidak hanya berdampak pada kinerja mesin saat ini, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang yang mungkin tidak langsung terlihat.
Penumpukan kotoran dan partikel logam akibat oli yang buruk dapat mengakibatkan kerusakan yang perlahan-lahan menggerogoti komponen mesin.