Harga Cabai Rawit Merah Naik Hingga Dua Kalilipat

Rabu 24-07-2024,16:14 WIB
Reporter : Dimas Prabowo
Editor : Ali Ibrahim

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Dalam beberapa hari terakhir di pasar sekitar Purwokerto, harga cabai rawit merah mencapai Rp 80 ribu per kilogram, setelah sebelumnya dikisaran harga 40 ribu per kilogram. Kenaikan harga tersebut diduga akibat penurunan pasokan.

Maryati, seorang pedagang sayuran dan kebutuhan dapur di Pasar Cerme, Purwosari, Baturraden mengatakan, bahwa kenaikan harga ini telah berlangsung sekitar satu minggu.

"Harga cabai rawit sekarang Rp 80 ribu per kilogram, minggu lalu masih Rp 40 ribu," ungkapnya.

BACA JUGA:Oknum Perangkat Desa Bantah Mencuri Pakan Ayam, Mengaku Membayar kepada Anak Kandang

Dia menjelaskan bahwa cabai yang dijual di pasar tersebut berasal dari daerah Temanggung. Belakangan ini, ketersediaan cabai dari wilayah tersebut menurun drastis yang menyebabkan naiknya harga.

"Cabai asal Temanggung, di sana katanya stoknya sedikit, mungkin karena cuaca," jelas Maryati pada Rabu (24/07/2024).

Ia menambahkan, kenaikan harga cabai hanya berlaku pada cabai rawit merah. Sementara harga cabai merah keriting tetap stabil di angka Rp 40 ribu per kilogram dan cabai hijau panjang sekitar Rp 25 ribu.

BACA JUGA:Kenali Keselamatan Berkendara Untuk Buah Hati

Secara terpisah, Kusni (65), seorang petani di Desa Rempoah Baturraden, mengungkapkan, bahwa tanaman cabai saat ini tidak tumbuh optimal. Meski awalnya tumbuh subur, namun lama kelamaan banyak cabai yang busuk sebelum usia panen.

"Mungkin ini karena cuaca yang tidak menentu, jadi buah cabai busuk sebelum matang," ujarnya

Pada periode tanam kali ini, Kusni menanam sekitar 5000 batang cabai. Namun, banyak tanaman yang rusak dan mati.

BACA JUGA:Banyumas Akan Bangun Taman Safari untuk Tingkatkan Pariwisata Nasional

"Saat baru ditanam, tanaman subur dan bagus, tapi saat mulai berbuah, banyak yang rusak, busuk dan mati," kata Kusni.

Sementara itu, Novia (44), pemilik resto Si Panci mensiasati kenaikan harga cabai rawit merah ini dengan mengurangi penggunaan rawit merah untuk sambal.

"Saya mensiasatinya dengan mengurangi pemakaian rawit merah disemua menu yang pedas, seperti sambalnya, oseng-oseng, pecak. Pemakaiannya dikurangi, biasanya sekali masak 1 ons sekarang pakai setengah ons," ujarnya. (dms)

Kategori :