PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID** – Potensi Sungai Klawing dan Sungai Serayu yang melintasi Kabupaten Purbalingga memberikan peluang besar untuk berbagai sektor, termasuk olahraga arung jeram. Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Purbalingga menggelar pelatihan di Sungai Klawing selama satu bulan penuh, dari tanggal 1 hingga 31 Juli 2024.
Pelatihan ini melibatkan berbagai peserta, termasuk siswa pencinta alam (Sispala), mahasiswa pencinta alam (Mapala), dan pelaku wisata desa (Deswita) se-Purbalingga. Pelatihan berlangsung setiap hari dengan dua sesi, pagi dan sore, di mana setiap peserta mendapatkan kesempatan berlatih sekitar lima hingga sepuluh kali sepanjang bulan tersebut.
“Kami mengadakan pelatihan dengan dua sesi setiap hari, di mana setiap peserta berlatih bergiliran sekitar lima hingga sepuluh kali,” kata Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) FAJI Purbalingga, Puji Haryanto, pada Rabu, 17 Juli 2024.
FAJI Purbalingga melibatkan tujuh instruktur dalam pelatihan ini. Peserta diajarkan berbagai tahapan dan materi pelatihan yang mencakup pengenalan alat seperti perahu karet, dayung, helm, dan pelampung. Mereka juga diajari tentang anatomi perahu, posisi duduk yang benar sebagai penumpang atau atlet, serta cara mengangkat dan membawa perahu karet untuk menghindari potensi kerusakan.
BACA JUGA:Kolaborasi Olahraga dan Pariwisata Arung Jeram, FAJI Susuri Klawing
BACA JUGA:Tim Putra Faji Banjarnegara Ikuti Kejuaraan Dunia Arung Jeram di Malaysia
Selain itu, peserta juga diajarkan adaptasi dengan sungai dan teknik mendayung. Setiap tahapan dan materi pelatihan memiliki indikator yang jelas. “Sebagai contoh, dalam teknik mendayung, indikatornya adalah kemampuan menggunakan dayung dengan baik dan benar, mendayung maju, mendayung dengan sudut tegak lurus, mendayung mundur, serta kekompakan dan irama mendayung,” tambah Puji.
Ketua Umum FAJI Purbalingga, Siswanto, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program FAJI untuk mensosialisasikan kegiatan arung jeram di Purbalingga. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengenal dan tertarik dengan arung jeram, diharapkan akan tumbuh perkumpulan atau klub arung jeram yang kemudian dapat mendukung berkembangnya wisata arung jeram di Purbalingga.
“Jika wisata arung jeram sudah berkembang, akan lebih mudah bagi kami untuk melakukan seleksi dan merekrut atlet untuk berbagai even kompetisi,” ungkap Siswanto. (amr)