CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Ribuan masyarakat memadati area wisata di Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu. Mereka hendak menyaksikan ritual adat sedekah laut atau larungan sesaji yang berlokasi di TPI Jetis, Kamis (11/7/2024).
Ada satu jolen utama dan enam jolen pendamping yang dilarung ke pantai selatan. Sebelum dilarung jolen tersebut diarak dari Lapangan Krido Waluyo Jetis menuju TPI Jetis.
Sesampainya di TPI Jetis, jolen-jolen berisi ubo rampe berupa kepala kambing, sesaji, hasil laut, hasil bumi dan lainnya, satu persatu dinaikan ke perahu nelayan. Kemudian, diberangkatkan menuju selatan Pulau Nusakambangan untuk dilarung.
"Tradisi sedekah laut ini, sudah turun temurun di akukan setiap tahunnya. Salah satu tujuan adalah masyarakat nelayan dan masyarakat Jetis mengucapkan syukur tak terhingga kepada yang kuasa," kata Kepala Desa Jetis, Muharno.
BACA JUGA:KPU Cilacap Masih Petakan TPS di Lokasi Khusus untuk Pilkada Serentak 2024
Dikatakan Muharno, tradisi sedekah laut sudah menjadi kegiatan maupun kearifan lokal bagi masyarakat di Desa Jetis.
Melalui ritual tersebut, masyarakat nelayan Desa Jetis dapat diberkahi hasil laut yang melimpah.
"Nelayan juga membersihkan kapal yang mereka tumpangi dengan air laut, kemudian membawa air keberkahan dari laut, dengan harapan agar mendapat keselamatan dan hasil tangkap ikan yang berlimpah saat melaut," kata Muharno.
Gelar tradisi sedekah laut tersebut juga sudah menjadi daya tarik wisata di Desa Jetis. Tidak hanya terkenal dengan wisata alamnya saja, namun di Desa Jetis juga memiliki wisata budaya.
Salah satu pengunjung, Siwi mengatakan, setiap tahunnya ia selalu mengajak keluarganya untuk melihat sedekah laut di Desa Jetis.
Menurutnya, selain melihat atraksi budaya, juga menyempatkan waktu untuk menikmati keindahan wisata pantai di Jetis.
"Disini biasanya kalau acara sedekah laut selalu ramai, banyak jolennya ada arak-arakannya juga, jadi menarik. Apalagi juga sekalian wisata dan kulineran seafood," katanya. (ray)