PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Hingga saat ini, Gunung Slamet masih ditetapkan status Waspada (II). Data terbaru dadi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Seperti di Purbalingga, jalur pendakian lewat Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja, masih menutup untuk pendakian.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Prayitno melalui rilis resmi PVMBG menjelaskan, sampai akhir Juni aktivitas gunung masih aktif Tremor, hembusan dan gempa dengan amplitudo terukur.
Karenanya, adanya perkembangan aktivitas Gunung Slamet itu, pemerintah melalui lembaga resmi tetap mengimbau agar jalur pendakian tetap ditutup, perpanjangan radius dari puncak untuk aktivitas dan lainnya.
"Meski begitu,masyarakat diminta tetap tenang. Tidak terpancing informasi bohong atau hoaks dan tetap mengakses informasi resmi dari BPBD Provinsi dan Kabupaten," katanya, Rabu 3 Juli 2024.
BACA JUGA:Jarak Larangan Aktivitas di Gunung Slamet Diperluas, Warga Kutabawa Tetap Tenang
BACA JUGA:Aktivitas Vulkanologi Gunung Slamet Meningkat, Jarak Larangan Diperluas
Pemantauan akfititas Gunung Slamet itu juga tetap dilakukan secara intensif dan melaporkan hasil pemantauan secara berkala.
Koordinator Pos Pendakian Bambangan, Saiful Amri, mengungkapkan, warga di sekitar kaki gunung slamet seperti Bambangan tetap melaksanakan aktivitas. Bahkan masih dalam radius 5 kilometer dari kawah dan puncak.
"Kalau ada pendaki yang tetap nekat, maka resiko ditanggung pendaki. Karena pengelola sudah memberikan aturan untuk meminimalkan kondisi seperti itu. Karena 3 kilometer dari kawah ada di pos 4," tegasnya.
Pihaknya juga masih menutup jalur pendakian Bambangan sampai saat ini. Kemudian melihat perkembangan aktivitas Gunung Slamet dari lembaga yang berwenang. (amr)