Gap yang tepat sangat penting karena mempengaruhi kemampuan busi untuk menghasilkan loncatan api yang konsisten dan efisien selama proses pembakaran.
Jika gap pada busi terlalu sempit, loncatan api bisa terlalu kecil atau bahkan tidak ada, menyebabkan pembakaran tidak optimal.
Di sisi lain, gap yang terlalu lebar bisa membuat loncatan api menjadi lemah atau tidak stabil, juga dapat mempengaruhi kinerja mesin secara keseluruhan.
Pemeriksaan dan penyesuaian gap busi secara berkala adalah praktik yang penting untuk memastikan busi berfungsi dengan baik.
BACA JUGA:Tips Anti Boncos ! Inilah yang Harus Diperhatikan Saat Membeli Motor Matic Bekas
BACA JUGA:7 Penyebab Suara Suara Mesin Motor Matic Kasar yang Harus Dipahami
3. Tidak Ada Tanda-tanda Fouling
Tanda-tanda fouling pada busi adalah penumpukan kotoran atau deposit yang dapat mengganggu proses pembakaran dalam mesin.
Jika busi tidak menunjukkan tanda-tanda fouling, ini menandakan bahwa kondisi busi masih baik dan dapat digunakan dengan efektif.
Fouling bisa berupa lapisan karbon berlebihan, endapan minyak atau bahan bakar, atau korosi yang mengganggu kinerja normal busi.
Fouling dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti bahan bakar yang buruk, penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai, atau kondisi pembakaran yang tidak optimal.
Untuk mencegah fouling, penting untuk menggunakan bahan bakar berkualitas baik, menjaga kondisi mesin yang baik, dan melakukan pemeliharaan busi secara teratur sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan.
4. Kondisi Isolator dan Elektroda yang Masih Bagus
Kondisi isolator dan elektroda yang masih bagus pada busi adalah kunci untuk memastikan kinerja optimal dari mesin motor matic.
Isolator adalah bagian busi yang terbuat dari bahan keramik atau komposit yang menahan panas tinggi dan tegangan listrik tinggi.
Sedangkan elektroda terdiri dari elektroda pusat dan elektroda tanah yang berfungsi untuk menciptakan loncatan api di dalam ruang bakar.