Yuk Cari Tau! 6 Fungsi Komponen CVT pada Motor Matic

Minggu 23-06-2024,05:04 WIB
Reporter : Aditya Kurniawan
Editor : Ali Ibrahim

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Fungsi komponen CVT pada motor matic, menjadi hal menarik untuk dipahami karena memberikan berbagai keuntungan bagi pengendara.

Motor matic mendominasi jalanan kita saat ini, kemudahan penggunaannya dengan transmisi otomatis menjadi daya tarik utama. Tapi tahukah Anda di balik kemudahan itu terdapat teknologi canggih bernama CVT (Continuously Variable Transmission), yang berperan penting dalam meneruskan tenaga mesin ke roda.

Berbeda dengan transmisi manual atau otomatis konvensional yang menggunakan gigi-gigi tetap, CVT bekerja dengan rasio yang terus berubah. Ini memungkinkan performa mesin dimanfaatkan secara optimal, untuk menghasilkan akselerasi yang halus dan efisien.



Nah untuk memahami cara kerja CVT, kita perlu mengenal keenam komponen utamanya. Serta mengetahui fungsi komponen CVT pada motor matic, yang diantaranya:

1. Drive Pulley (Puli Depan)

Drive pulley atau puli depan letaknya persis menempel dengan poros crankshaft mesin. Tugas utamanya adalah, menerima putaran mesin dan kemudian meneruskannya ke komponen lain dalam CVT.

BACA JUGA:Yuk Cari Tau! Maksud dari Modifikasi Kirian pada Motor Matic, Menyelami Ubahan Performa CVT

BACA JUGA:Hal-hal yang Disukai dari Motor Matic Yamaha Fazzio

Drive pulley ini memiliki permukaan yang bergerigi dan menariknya, ia bisa bergerak secara aksial (maju mundur). Gerakan aksial ini inilah, yang menjadi kunci kemampuan CVT untuk mengubah rasio putaran.

Semakin drive pulley terbuka lebar, diameter efektifnya semakin besar. Hal ini menyebabkan V-belt (sabuk CVT) yang menempel di drive pulley, akan terdorong ke bagian bawah driven pulley (puli belakang).

Sehingga diameter efektif driven pulley menjadi lebih kecil. Dengan diameter yang lebih kecil, putaran mesin yang diterima driven pulley akan menjadi lebih tinggi.

2. Driven Pulley (Puli Belakang)

Driven pulley atau puli belakang terhubung dengan roda belakang melalui final gear. Fungsinya untuk menerima putaran dari drive pulley melalui V-belt, dan kemudian meneruskannya ke roda.

BACA JUGA:Tips Aman Berkendara Motor Matic di Jalan Raya

BACA JUGA:Pengaruh Penggunaan Oli Khusus pada Performa Motor Matic

Sama seperti drive pulley, driven pulley juga memiliki permukaan bergerigi dan dapat bergerak secara aksial. Namun, gerakan aksial driven pulley tidak langsung dikendalikan oleh mesin.  

Gerakan ini diatur oleh gaya yang dihasilkan oleh roller weight (pemberat roller), yang berada di dalamnya. Semakin kencang putaran mesin, maka gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh roller weight juga akan semakin besar.  

Gaya inilah yang mendorong kedua pipi driven pulley untuk bergerak menjauh, sehingga diameter efektifnya menjadi lebih besar.

3. V-Belt (Sabuk CVT)

V-belt atau sabuk CVT merupakan komponen penghubung vital, antara drive pulley dan driven pulley. V-belt ini terbuat dari karet khusus yang kuat dan tahan terhadap gesekan.  

BACA JUGA:Review Motor Matic Yamaha NMax dan Honda PCX yang Populer di Indonesia

BACA JUGA:Keren!! Kecanggihan Motor Matic Hero Xoom 110 Combat

Profilnya berbentuk V dengan permukaan bergerigi di bagian dalamnya. Fungsi V-belt adalah untuk meneruskan putaran dari drive pulley ke driven pulley.

Lebar dan ketebalan V-belt didesain khusus, agar bisa pas dengan alur bergerigi pada drive pulley dan driven pulley. Ketika drive pulley dan driven pulley membuka atau menutup, V-belt akan menyesuaikan posisinya sehingga putaran mesin tetap bisa diteruskan.  

Dengan kata lain, V-belt berperan sebagai perantara yang fleksibel, untuk mengakomodasi perubahan rasio putaran dalam CVT.

4. Roller Weight (Pemberat Roller)

Roller weight atau pemberat roller terletak di bagian dalam driven pulley.  Bentuknya seperti tabung kecil yang memiliki bobot tertentu.  

BACA JUGA:Keren Banget! Fitur Canggih pada Motor Matic Zontes 350

BACA JUGA: Teknik Berkendara Motor Matic di Jalanan Menanjak yang Aman

Fungsinya sangat penting, yaitu untuk memberikan tekanan pada kedua pipi driven pulley.  Tekanan ini yang menyebabkan V-belt terjepit di antara drive pulley dan driven pulley.

Tekanan yang diberikan oleh roller weight inilah, yang menentukan seberapa dalam V-belt masuk ke dalam alur bergerigi driven pulley. Semakin berat roller weight, maka gaya sentrifugal yang dihasilkan pada putaran mesin tinggi akan semakin besar.  

Akibatnya, kedua pipi driven pulley akan terdorong lebih kuat untuk membuka. Hal ini menyebabkan diameter efektif driven pulley menjadi lebih besar, dan rasio putaran pun menjadi lebih rendah.

5. Kampas Kopling

Kampas kopling terletak di bagian dalam driven pulley, tepatnya di belakang V-belt. Fungsinya untuk menghubungkan dan memutus hubungan putaran antara mesin dan roda.  

BACA JUGA:6 Panduan Mengoptimalkan Suspensi Motor Matic untuk Berkenda Lebih Nyaman

BACA JUGA:5 Cara Menjaga Kebersihan Motor Matic

Kampas kopling bekerja secara otomatis dengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Saat mesin dalam keadaan diam, gaya sentrifugal belum cukup kuat untuk menekan kampas kopling ke dinding rumah kampas kopling.  
Akibatnya, putaran mesin belum bisa diteruskan ke roda. Namun, ketika mesin mulai dihidupkan dan putaran mesin meningkat, gaya sentrifugal yang dihasilkan juga akan meningkat.  (akr)

Pada putaran tertentu, gaya sentrifugal ini akan mampu menekan kampas kopling ke dinding rumah kampas kopling hingga mencengkram kuat. Dengan demikian, putaran mesin bisa diteruskan ke roda melalui driven pulley dan final gear.

6. Rumah Kampas Kopling

Rumah kampas kopling, berfungsi sebagai tempat bernaungnya kampas kopling dan komponen lainnya di dalam driven pulley. Fungsinya untuk menjaga kampas kopling tetap pada posisinya, dan melindungi komponen internal dari debu dan kotoran.

BACA JUGA:6 Hal Perkembangan Motor Matic Terbaru 2024

BACA JUGA:Banyak Peminatnya ! Inilah 5 Rekomendasi Motor Matic Paling Irit Bensin

Rumah kampas kopling terbuat dari logam yang kokoh dan tahan panas. Di bagian dalamnya terdapat alur-alur untuk menampung kampas kopling dan roller weight.

Rumah kampas kopling juga memiliki lubang-lubang kecil, yang berfungsi untuk ventilasi udara agar kampas kopling tidak overheat.

Keenam komponen CVT tersebut bekerja sama dengan mulus, untuk menghasilkan akselerasi yang halus dan responsif, serta perpindahan gigi yang tidak terasa.  

Perawatan CVT yang rutin, seperti mengganti oli CVT secara berkala, sangat penting untuk menjaga performa motor matic dan memperpanjang usia pakai komponen CVT.

Kategori :