CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kabupaten Cilacap menjadi salah satu wilayah terdampak kekeringan terparah di wilayah Jawa Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap sudah melakukan dropping air bersih ke berbagai desa dan kecamatan terdampak kekeringan.
Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Budi Setyawan mengatakan di tahun 2024 jumlah desa yang mengalami kekeringan sebanyak 105 desa.
Budi mengatakan, hingga 10 Juni 2024 ini BPBD telah melakukan distribusi air bersih sebanyak 15 tanki atau setara dengan 75.000 liter untuk 883 kepala keluarga 3.294 jiwa di 6 desa, 4 kecamatan.
"Empat kecamatan ini tersebar di Desa Bojong, Desa Ujungmanik Kecamatan Kawunganten, Desa Cimrutu, Desa Rawaapu Kecamatan Patimuan. Kemudian Desa Karanggintung Kecamatan Gandrungmangu dan Desa Rawajaya Kecamatan Bantarsari," ujarnya.
BACA JUGA:Tiga Orang Jamaah Haji Asal Cilacap Meninggal Dunia di Tanah Suci
BACA JUGA:Sembilan Partai Politik di Kabupaten Cilacap Dapat Bantuan Keuangan
Budi mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan alokasi anggaran dari APBD Kabupaten Cilacap. Pihaknya juga mengandeng CSR dari perbankan, BUMN/BUMD agar tergerak membantu dropping air bersih.
"Terakhir kita melakukan dropping air bersih tangga 10 Juni, sementara belum dropping mungkin karena beberapa waktu ini ada hujan sehingga air bertambah," kata dia.
Dikatakan Budi, BPBD Cilacap sendiri memiliki dua armada tangki air. Nantinya, kedua armada tersebut akan dioptimalkan untuk mendistribusikan air bersih ke wilayah yang membutuhkan.
"Selain armada, tenaga juga dioptimalkan, dari kantor induk sampai UPT kita siapkan untuk terjun mendistribusikan air bersih. Untuk yang membutuhkan dropping nanti bisa melaporkan ke pihak desa dan nanti akan kami tindaklanjuti," jelas Budi.
Pihaknya juga mengimbau ke wilayah desa potensi kekeringan untuk mengantisipasi bencana di musim kemarau ini, dengan bijak menggunakan air bersih. (ray)