CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cilacap mencapai 2.304 kasus. Angka tersebut tercatat sejak tahun 2006 hingga pertengahan tahun 2024 ini.
Diketahui, saat ini masih ada sekitar 651 orang yang masih melakukan perawatan secara rutin. Jumlah ini diharapkan tidak kembali meningkat hingga akhir 2024 mendatang.
Mirisnya, 50 persen dari mereka merupakan penderita yang masih berusia produktif dan pekerja termasuk anak-anak. Hal ini diungkapkan Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Cilacap Sarjono.
"Dari beberapa kasus penderita HIV/AIDS ini paling banyak usia produktif, bahkan beberapa masih berstatus pelajar," ungkap Sarjono.
BACA JUGA:Ular Sepanjang 2,5 Meter Diamankan Damkar Cilacap Setelah Memangsa Ayam
BACA JUGA:Tekan Stunting, 1.733 Anak di Cilacap Dapat Bantuan Telur
Untuk menekan angka penularan HIV/AIDS di Kabupaten Cilacap, pihaknya secara aktif melakukan sosialisasi dan edukasi ke sekolah-sekolah termasuk kolaborasi bersama pemerintah dan stakeholder terkait.
"Penularan HIV/AIDS ini bisa terjadi karena kontak darah dan cairan dengan orang yang positif HIV/AIDS, seperti melalui transfusi darah yang tidak steril maupun jarum suntik yang tidak steril dan juga anak yang dilahirkan dari ibu yang positif HIV," jelasnya.
Sarjono meminta kepada semua ibu hamil di Kabupaten Cilacap untuk melakukan skrining atau pemeriksaan HIV/AIDS.
"Ini untuk antisipasi, jadi jika menemukan kasus baru tentunya harus segara ditangani dan diobati, sehingga tidak ada kasus infeksi baru," ujar Sarjono. (ray)