Motor listrik cenderung menghasilkan torsi yang lebih tinggi pada putaran rendah dibandingkan dengan motor konvensional.
Hal ini dapat menimbulkan tekanan tambahan pada ban saat akselerasi dan mempengaruhi pola keausan ban.
2. Regenerasi Energi
Motor listrik sering kali dilengkapi dengan sistem regenerasi energi saat pengereman, di mana energi kinetik yang dihasilkan saat pengereman dikonversi kembali menjadi energi listrik dan disimpan kembali dalam baterai.
Proses ini dapat mempengaruhi gesekan ban dan pola keausan.
BACA JUGA:Sekilas Mirip! Begini Perbedaan Motor Listrik Davigo Dragon dan Dragon S
BACA JUGA:Cara Setting Supnova di Motor Listrik Uwinfly M60, GAMPANG!
3. Keberatan Kendaraan
Kendaraan listrik biasanya memiliki berat yang lebih tinggi daripada kendaraan konvensional, terutama karena keberatan tambahan dari baterai. Hal ini dapat mempengaruhi beban pada ban dan mempercepat keausan.
4. Perubahan Pola Perjalanan
Penggunaan motor listrik sering kali berdampak pada pola perjalanan yang berbeda, seperti seringnya berhenti dan berjalan di lalu lintas perkotaan. Hal ini dapat memengaruhi pola keausan ban, terutama pada bagian tapak ban.
5. Desain Ban
Beberapa produsen ban khususnya mengembangkan desain ban yang dirancang khusus untuk motor listrik, dengan fokus pada efisiensi dan daya tahan.
Desain ini mungkin mencakup pola tapak yang dirancang untuk meningkatkan traksi dan mengurangi rolling resistance, serta material yang dioptimalkan untuk menahan beban tambahan dan memperpanjang umur pakai ban.
BACA JUGA:Tips Mengatasi MCB Motor Listrik yang Konslet
BACA JUGA:Intip Perbandingan Baterai Motor Listrik United dan Gesits, Bagus Mana?