Simak Baik-Baik, Ini Penyebab Disfungsi Ereksi dan Cara Penanganannya
Ilustrasi Disfungsi Ereksi (Istimewa) PURWOKERTO - Disfungsi ereksi atau impoten menjadi suatu hal yang ditakutkan oleh para pria. Pasalnya, hal ini bisa mempengaruhi hubungan rumah tangga. Namun, masih banyak pria yang tidak mengkonsultasikannya ke dokter. Padahal, disfungsi ereksi ini masih bisa atasi apabila sudah mengetahui penyebabnya. Disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan pria untuk mencapai atay mempertahankan ereksi yang cukup untuk berhubungan seksual. Kondisi disfungsi ereksi ini dibagi menjadi tiga tanda yaitu, tidak bisa ereksi, bisa ereksi namun hanya sebentar, dan kurangnya gairah seks. Penyebab disfungsi ereksi ini bisa bermacam-macam. Gaya hidup yang tidak sehat bisa saja menyebabkan disfungsi ereksi ini terjadi. Apabila Anda mengalaminya, sebaiknya segera tanya dokter gratis melalui beberapa penyedia jasa konsultasi online. Berikut ini merupakan beberapa penyebab yang dapat menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi atau impoten pada pria. Pengertian disfungsi ereksi Disfungsi ereksi atau impoten merupakan suatu kondisi di mana pria tidak mampu untuk mencapai atau mempertahankan ereksi. Pria biasanya tidak dapat memaksimalkan ereksi untuk mencapai kepuasan seksual. Kondisi ini tentu saja dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Pria yang mengalaminya akan cenderung merasa stres, kurang percaya diri, hingga memiliki masalah dengan pasangan. Disfungsi ereksi ini dapat menyerang siapa saja dan dari segala usia. Namun, biasanya hal ini terjadi pada pria yang akan memasuki usia tua. Pria yang mengalaminya juga banyak yang berusiah 40 tahun atau lebih. https://radarbanyumas.co.id/duh-si-terong-mengkerut-saat-musim-hujan-ganaskan-kembali-dengan-ini/ Terdapat penelitian yang mengatakan bahwa 35,6% pria berusia 20 hingga 80 tahun di Indonesia, mengalami disfungsi ereksi. Tak hanya itu, penelitian tersebut juga berkata bahwa seiring bertambahnya usia, risiko impotensi atau disfungsi ereksi akan semakin meningkat. Ilustrasi Disfungsi Ereksi (Istimewa) Namun, meskipun demikian, disfungsi ereksi atau impotensi ini masih dapat diobati. Anda bisa mencari tahu hal tersebut dengan berkonsultasi dengan dokter. Penyebab disfungsi ereksi Ada banyak hal yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi terjadi. Gaya hidup yang tidak sehat dan adanya suatu penyakit, dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi ini. Tak hanya itu, faktor psikologis turut mempengaruhi terjadinya disfungsi ereksi ini. Berikut penjelasan lengkap mengenai penyebab terjadinya disfungsi ereksi: 1. Faktor psikologis Faktor psikologis mampu mempengaruhi terjadinya disfungsi ereksi, bahkan pada usia muda. Hal ini dikarenakan otak memegang peran penting dalam memicu adanya ereksi. Ereksi awalnya terjadi akibat adanya gairah seksual saat mendapatkan rangsangan. Namun, saat mengalami stres, kecemasan, depresi, dan masalah psikologis lainnya, rangsangan seksual bisa tidak berpengaruh terhadap ereksi itu sendiri. Ada juga penyebab disfungsi ereksi yang disebabkan oleh faktor psikologis yaitu, widower syndrome. Sindrom ini dialami pria ketika ia kehilangan istrinya. 2. Faktor penyakit Banyak kasus disfungsi ereksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit yang menyertainya. Berikut beberapa di antaranya: ● Diabetes ● Obesitas ● Penyakit peyronie ● Gagal ginjal ● Skleroderma ● Tekanan darah tinggi ● Penyakit jantung ● Aterosklerosis ● Hemokromatosis ● Penyakit paru obstruktif kronik ● Sindrom metabolik ● Masalah prostat Gangguan hormon juga dapat mempengaruhi terjadinya disfungsi ereksi. Beberapa gangguan hormon yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi yaitu, hipertiroid atau kelebihan hormon tiroid, hipotiroid atau kekurangan hormon tiroid, hiperprolaktinema (kelebihan hormon prolaktin, dan hipodonadisme yang mana menyebabkan kekurangan hormon testosteron. Ilustrasi Disfungsi Ereksi (Istimewa) 3. Faktor obat-obatan Selain faktor penyakit, ada juga beberapa obat-obatan yang memiliki efek samping terhadap permasalahan ereksi pada pria ini. Beberapa obat-obatan tersebut adalah: ● Antidepresan ● Antihipertensi ● Obat kanker prostat ● Antipsikotik ● Obat penurun kolesterol Penggunaan obat-obatan terlarang seperti golongan narkotika juga turut mempengaruhi terjadinya disfungsi ereksi. Begitupula dengan orang yang memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol. 4. Faktor tindakan medis Tindakan medis seperti operasi dapat menjadi penyebab terjadinya disfungsi ereksi. Operasi yang dilakukan pada prostat dan kandung kemih merupakan tindakan medis yang paling berisiko menyebabkan disfungsi ereksi. Selain itu, operasi atau tindakan medis yang dilakukan pada otak, tulang belakang, dan juga tulang panggul, dapat menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi. Terapi radiasi untuk kanker usus besar dan juga operasi pengangkatan usus besar juga dapat meningkatkan risiko yang sama. 5. Faktor cedera Cedera yang terjadi pada tulang belakang, tulang panggul, dan penis dapat menyebabkan terjadinya kerusakan saraf maupun pembuluh darah. Hal ini tertu saja membuat risiko disfungsi ereksi menjadi lebih besar. Cedera yang dialami, baik cedera besar maupun cedera kecil yang berulang, dapat menjadi penyebab terjadinya disfungsi ereksi. Contohnya adalah cedera pada pangkal penis yang dialami karena mengendarai sepeda dalam waktu yang lama. Ilustrasi Disfungsi Ereksi (Istimewa) Cara menangani disfungsi ereksi Disfungsi ereksi atau impoten ini dapat diatasi apabila sudah mengetahui penyebabnya. Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi risiko disfungsi ereksi atau impoten: 1. Merubah gaya hidup Gaya hidup yang tidak sehat sudah pasti akan berdampak buruk bagi kesehatan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, disfungsi ereksi juga dapat disebabkan oleh berbagai penyakit. Dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, risiko terjadinya disfungsi ereksi akan berkurang. Olahraga secara rutin, menghentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol, dan juga mengonsumsi makanan bergizi merupakan beberapa upaya untuk mengubah gaya hidup. 2. Psikoterapi Salah satu penyebab disfungsi ereksi adalah masalah pada psikologis. Lakukan lah psikoterapi bersama psikolog atau pskiater yang dapat mengatasi masalah psikologis. Hal ini tentunya dapat membantu Anda untuk mengatasi disfungsi ereksi tanpa bantuan obat. 3. Pengunaan obat Pada kasus tertentu, dibutuhkan bantuan obat untuk mengatasi masalah ini. Obat-obatan ini dapat berbentuk injeksi, obat hormonal, obat supositoria, dan obat-obatan minum. Itulah penjelasan mengenai disfungsi ereksi mulai dari pengertian, penyebab, hingga cara mengobatinya. Disfungsi ereksi tentunya dapat menurunkan rasa kepercayaan diri Anda. Namun, kondisi ini masih bisa diatasi dengan baik. Segera konsultasikan hal ini kepada dokter untuk mendapatkan penanganan segera. (*/ali)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: