Pembangunan Tesda Selesai Dalam 150 Hari

Pembangunan Tesda Selesai Dalam 150 Hari

DIBANGUN - Pembangunan Taman Edukasi Sumber Daya Air tahap II digelar tahun ini. FOTO: BERLINDA PURWOKERTO -Pembangunan Taman Edukasi Sumber Daya Air (Tesda) tahap dua direncanakan selesai dalam 150 hari atau pada bulan Desember terhitung dari pertengah bulan ini. Dalam tahap dua, pembangunan yang akan dilakukan diantaranya pembangunan pendopo, air mancur, dan jogging track. Pembangunan Tesda sendiri pada satu Agustus mendatang baru akan diadakan Pra Kontruksi Meeting. Setelah itu baru masuk pada proses pelaksanaan. Dalam tahap kedua ini, Bidang Sumber Daya Air dan Irigasi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Banyumas mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1 miliar. Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk membangun tiga sarana baru. Pendopo atau aula akan dibangun dan nantinya akan digunakan sebagai tempat pertemuan untuk para pengunjung. Di sekeliling pendopo juga akan dibangun taman yang terdapat air mancurnya untuk menghiasi area Tesda. Selain itu pembangunan jogging track juga akan dibangun sepanjang 100 meter. "Nanti ada jogging track sepanjang sungai Kranji. Secara bertahap, nanti akan tembus ke Jalan Sutoyo. Dengan demikian kalau pinggiran sungai bisa digunakan untuk jogging track jadi yang dulu sungai di belakangi, dianggap sebagai pembuangan limbah sekarang akan dibuat menarik," terang Kresnawan, Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Irigasi DPU Banyumas ketika ditemui di Kantor DPU, Senin (30/7). Kedepannya, tidak hanya sungai Kranji, DPU juga berencana membangun Tesda serupa di sungai Banjaran dan sungai Logawa. Namun Kresnawan belum bisa memastikannya karena akan dilaksanakan secara bertahap. Walaupun belum ada kepastian terkait pembangungan Tesda di dua sungai tersebut, Kresnawan membeberkan akan adanya pembersihan rutin di sungai tersebut untuk menyambut HUT RI pada 17 Agustus mendatang. "Menjelang tujuh belasan nanti juga ada kegiatan kerja bakti bersih sungai," bebernya. Tujuan utama dari pembangunan Tesda sendiri adalah untuk menyediakan sarana pendidikan lingkungan kepada masyarakat terkait sumber daya air di sungai Kranji. Selain itu Kresnawan menjabarkan, pihaknya berupaya untuk menjadikan sungai sebagai tempat yang tidak lagi dipandang sebagai tempat yang kurang enak dipandang. (lin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: