Pemakaman Dua Korban Rusuh Mako Brimob Asal Kebumen, Diwarnai Isak Tangis dan Penghormatan

Pemakaman Dua Korban Rusuh Mako Brimob Asal Kebumen, Diwarnai Isak Tangis dan Penghormatan

KEBUMEN - Rusuh di Mako Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat ikut membawa duka bagi warga Kabupaten Kebumen. Pasalnya, ada lima anggota polisi yang gugur dalam peristiwa tersebut, dua diantaranya merupakan warga Kebumen, yakni Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas, warga Desa Kamulyan RT 2/RW 2 Kecamatan Kuwarasan dan Briptu Luar Biasa Anumerta Sukron Fadli, warga Dusun Krajan Desa Ngasinan, Kecamatan Bonorowo. Kamis pagi (10/5), dua polisi terbaik Kebumen itu dimakamkan di tempat terpisah. Jenazah Briptu Wahyu dimakamkan di pemakaman umum Desa Kamulyan Kuwarasan, pagi kemarin sekitar pukul 09.00 WIB. Sedangkan Briptu Luar Biasa Anumerta Syukron Fadhli dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Bumi Wira Bhakti Jl Tentara Pelajar Kebumen. Upacara pemakaman dipimpin langsung oleh Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar. Ikut hadir sejumlah pejabat utama Mapolres dan Kodim 0709 Kebumen. Tak hanya sekedar memimpin upacara, AKBP Arief bahkan ikut mengusung keranda jenazah putra pasangan Pujiono (60)- Surayi (58) itu menuju pemakaman desa setempat yang jaraknya sekitar 400 meter dari rumah duka. Saat membacakan sambutan dan penghargaan kenaikan pangkat terhadap almarhum, AKBP Arief sempat menetaskan air mata. Duka mendalam juga dirasakan pihak keluarga Briptu Wahyu Catur. Kesedihan sudah terasa sejak jenasah Briptu Anumerta Wahyu Catur Pamungkas tiba di rumah duka, Kamis dinihari sekitar pukul 02.45 WIB dengan ambulance Mabes Polri bernomor polisi 1268-18. Turut mengawal, mobil patroli Dirlantas Polri. Setibanya di rumah duka, jenasah Wahyu Catur Pamungkas yang terbungkus peti dan kain merah putih tersebut lantas diturunkan dan dibawa ke ruang depan. Isak tangis orang tua korban, Pujiono-Surayi pun tak tertahankan. Surayi bahkan seperti belum rela kehilangan anaknya itu. Demikian Pujiono yang baru saja pensiun dari masa tugasnya di Koramil Kuwarasan. "Kami semua merasa terpukul dengan peristiwa ini. Namun semua sudah terjadi. Hanya kami berharap, pelaku diproses sesuai hukum berlaku," kata keluarga korban. Sementara itu, Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Ahmad Lutfi memimpin upacara pemakaman Briptu Luar Biasa Anumerta Syukron Fadhli. Hadir dalam upacara tersebut Plt Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz dan wakil Ketua DPRD Miftahul Ulum. Jenazah Briptu Syukron dibawa menuju TMP menggunakan ambulans RSUD Prembun dari rumah duka Desa Ngasinan, Kecamatan Bonorowo. Sebelum pemakaman dilakukan, Wakapolda menyatakan atas nama Polda Jawa Tengah mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. "Almarhum gugur saat melaksanakan tugas. Semoga almarhum bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi semuanya," kata Wakapolda. Sesudah itu, secara perlahan peti jenazah Briptu Syukron diturunkan ke dalam liang lahat dengan diiringi tembakan salvo. Kapolres Kebumen, AKBP Arief Bahtiar mengatakan, pemakaman Briptu Syukron di TMP Bumi Wira Bhakti merupakan bentuk penghormatan kepada almarhum karena telah gugur dalam bertugas. Sedianya jenazah Briptu Wahyu Catur juga akan dimakamkan di lokasi yang sama, namun pihak keluarga menghendaki dimakamkan di Kuwarasan. Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono juga hadir di Kebumen usai upacara pemakaman. Kapolda datang setelah memimpin upacara pemakamanan Iptu Anumerta Judi Rospuji Siswanto di Taman Makam Pahlawan Bumiayu Brebes. Kapolda juga menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya lima polisi dalam kerusuhan di Mako Brimob Depok. Terlebih empat anggota polisi yang gugur berasal dari Jawa Tengah. Yakni Briptu anumerta Wahyu Catur Pamungkas dan Briptu Sukron Fadli dari Kebumen, Iptu Anumerta Judi Rospuji Siswanto dari Brebes dan Briptu Fandy Setya Nugroho, warga Kramat Selatan Magelang Utara. "Mereka adalah prajurit-prajurit terbaik yang gugur dalam tugas," tegasnya. Secara khusus Kapolda juga menyanjung almarhum Briptu anumerta Wahyu Catur Pamungkas dan Briptu Sukron Fadli. Keduanya lulusan Sekolah Calon Bintara Polda Metro Jaya, tahun pendidikan 2017-2018. Usai lulus, keduanya langsung masuk ke Detasemen Khusus 88 Anti Teror. Kapolda menegaskan, bukan perkara mudah untuk bisa masuk ke kesatuan tersebut. Dari 500 orang yang baru lulus bintara, Densus hanya memilih enam orang. Dua diantaranya adalah Briptu anumerta Wahyu Catur Pamungkas dan Briptu Sukron Fadli. "Itu artinya keduanya merupakan anggota Polri pilihan," ucapnya. Pasca kejadian di Mako Brimob, Kapolda meminta seluruh anggota Polri tetap tegar dan menjalankan tugas fungsinya melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. "Jangan terpikir untuk takut, kita harus tabah dan tegar," ucapnya. Pada kesempatan itu Kapolda juga meminta masyarakat tidak terpancing dan terprovokasi dengan berbagai berita hoax terkait rusuh Mako Brimob. Dia menegaskan, Polri terus melakukan penyelidikan guna menuntaskan peristiwa tersebut. "Percayakan kepada kami, jangan terprovokasi dengan berita hoax," tutupnya. (cah/has/sfr/bay)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: