Dosen Politeknik Negeri Cilacap Dorong Pengolahan Buah Mangrove

Dosen Politeknik Negeri Cilacap Dorong Pengolahan Buah Mangrove

BANTUAN : PNC memberikan bantuan mesin disk mill kepada mitra pengabdian. Tingkatkan Keterampilan Masyarakat Sekitar Hutan Payau CILACAP- Tim dosen Politeknik Negeri Cilacap (PNC) memberikan pelatihan pengolahan buah mangrove bagi masyarakat di sekitar hutan Payau di Kelurahan Tritih Kulon, Kecamatan Cilacap Utara. Pasalnya, sebagian besar masyarakat di sekitar hutan payau belum mengetahui manfaat lain dari hasil hutan mangrove. Tim dosen dari PNC diketuai oleh Sari Widya Utami SP MSc. Sedangkan anggota yakni Artdhita Fajar Pratiwi ST M Eng, Betti Widianingsih SS MHum, dan Dodi Satriawan ST MEng. Sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan buah mangrove tersebut  dilaksanakan selama dua hari pada 2 dan 3 Agustus 2019. Ketua TIM Dosen PNC, Sari Widya Utami mengatakan hutan payau berfungsi sebagai pelindung daratan dari abrasi air laut. Selain sebagai wilayah konservasi, hutan payau juga dimanfaatkan sebagai objek wisata dan menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Sayang, sebagian besar masyarakat di sekitar hutan payau belum mengetahui manfaat lain dari hasil hutan mangrove. Baru sebagian kecil saja,  sudah memanfaatkan hasil hutan payau yakni Nipah. "Padahal jenis lain seperti Tancang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan. Buah tancang mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi, jadi sayang sekali kalau buahnya tidak dimanfaatkan,” kata Sari. Harapan dari tim pengabdian, selain meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah buah mangrove, pelatihan akan meningkatkan kesadaran dan kepedulian warga dalam melestarikan hutan mangrove. Menurut tim dosen dari PNC, pengolahan buah mangrove jenis tancang memang membutuhkan teknik yang tepat. Sebab itu, pihak PNC juga memberikan bantuan Mesin Disk Mill kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Purwa Lestari yang mengelola hutan mangrove tersebut bekerja sama dengan Perhutani. Bantuan disk mill akan memudahkan masyarakat dalam mengolah buah tancang menjadi tepung. Hasil tepung nantinya dapat dikembangkan menjadi berbagai macam olahan pangan lainnya. "Warga yang mengikuti pelatihan tampak sangat antusias karena mereka selama ini belum tahu tentang potensi dari buah tancang," ujar Sari.(tt)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: