Kerja Keras, 8 Dari 12 Korban Dukun Pengganda Uang Sudah Teridentifikasi di Banjarnegara

Kerja Keras, 8 Dari 12 Korban Dukun Pengganda Uang Sudah Teridentifikasi di Banjarnegara

KONFERENSI PERS : Kabid Dokkes, Kabid Humas Polda Jateng bersama dengan Kapolres Banjarnegara saat konferensi pers terkait korban pembunuhan berantai Mbah Slamet di Mapolres Banjarnegara. Pujud Radar Banyumas --

KONFERENSI PERS : Kabid Dokkes, Kabid Humas Polda Jateng bersama dengan Kapolres Banjarnegara saat konferensi pers terkait korban pembunuhan berantai Mbah Slamet di Mapolres Banjarnegara. Pujud Radar Banyumas 

 

 

 

BANJARNEGARA - Polisi kembali mengungkap empat identitas korban pembunuhan dukun pengganda uang alias Mbah Slamet Tohari warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara. Setidaknya, 8 Dari 12 Korban Dukun Pengganda Uang Sudah Teridentifikasi di Banjarnegara. 

Dengan penambahan ini, maka delapan dari 12 korban pembunuhan berantai mbah Slamet berhasil diidentifikasi, sehingga masih menyisakan empat korban yang masih belum teridentifikasi. 

Dalam siaran Persnya, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M. Iqbal Alqudusy mengatakan, saat ini proses pengembangan kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh sang dukun pengganda uang di Banjarnegara terus berlanjut, saat ini tim DVI Polda Jateng telah berhasil mengungkap identitas korban keganadan Mbah Slamet. Termasuk 8 Dari 12 Korban Dukun Pengganda Uang Sudah Teridentifikasi di Banjarnegara.  

Berdasarkan data yang diterima di Posko pengaduan orang hilang, sudah ada 20 warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya, dan untuk membuka identitas korban, tim DVI juga melakukan pencocokan data dengan keluarga korban.

8 Dari 12 Korban Dukun Pengganda Uang Sudah Teridentifikasi di Banjarnegara

"Sebelumnya tim DVI sudah mengidentifikasi 4 korban, yakni Paryanto, warga Sukabumi, pasangan suami istri Irsad dan Wahyu Triningsih warga Lampung, serta Mulyadi warga Kota Palembang," katanya, Senin (10/4).

Setelah dilakukan pencocokan tim DVI kembali mendapati empat jenazah yang datanya cocok dengan keluarga korban, yakni Theresia Dewi berhasil teridentifikasi dari pencockan data ante mortem dan data primer pendukung seperti jam tangan milik korban, begitu juga dengan Okta Ali Abrianto yang coco dengan data primer gigi gingsul, Riani dari gigi kelinci yang renggang, dan Suheri.

"Dengan terungkapnya identitas ini, maka saat ini masih ada 4 jenazah yang belum teridentifikasi, sementara delapan jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang sudah berhasil teridentifikasi, sekarang tinggal menghubungi pihak keluarga untuk penandatanganan berita acara penyerahan," ujarnya. 

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, saat ini Satreskrim Polres Banjarnegara telah memeriksa Tohari alias mBah Slamet warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa dan Budi Santoso (32) warga Comal Pemalang, sebagai tersangka. Saat ini, sudah ada 8 Dari 12 Korban Dukun Pengganda Uang Sudah Teridentifikasi di Banjarnegara.  

Mbah Slamet merupakan dukun pengganda uang sekaligus eksekutor pembunuhan berantai terhadap 12 korban, sementara Budi Santoso berperan sebagai marketing dan mencari korban penggandaan uang melalui media sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: