Ikrom, Pemuda Purbalingga Kembangkan Aplikasi Belanja Online Beceran, Nilai Transaksi Per Bulan Capai Rp 60 J

 Ikrom, Pemuda Purbalingga Kembangkan Aplikasi Belanja Online Beceran, Nilai Transaksi Per Bulan Capai Rp 60 J

INOVASI: Iqrom memperlihatkan aplikasi yang dikembangkan olehnya di handphone.-Foto DINKOMINFO PURBALINGGA untuk Radar Banyumas -

Ikrom, pemuda asal Kabupaten Purbalingga ini mampu mengembangkan aplikasi belanja online, yakni Beceran. Aplikasi ini sudah dikembangkan olehnya sejak awal pandemi Covid-19.

ADITYA WISNU WARDANA, Purbalingga

Pandemi Covid-19 membuat aktivitas warga di Kabupaten Purbalingga menjadi terbatas. Masyarakat menjadi kesulitan untuk berbelanja di pasar. Hal itulah yang akhirnya membuat Iqrom memiliki ide membuat aplikasi Beceran, yakni sebuah aplikasi toko online lingkup lokal.

“Aplikasi Beceran merupakan sebuah aplikasi CMS Ecommerce berbasis Android yang awal mulanya dikembangkan sendiri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Purbalingga dan sekitarnya disaat pandemi,” ujarnya saat ditemui di kantornya di jalan Kanoman nomor 1 Purbalingga, sebelah Warung Djoglo, Kamis (16/9).

Tak hanya membantu masyarakat mendapatkan barang belanjaan yang diinginkan. Dirinya juga sudah bisa membuka lapangan pekerjaan. Ada 18 orang karyawan yang bisa di pekerjakan dalam mengelola bisnis aplikasi Beceran.

“Untuk mengembangkan Beceran sebagai toko online yang mandiri kami memperkerjakan 5 orang progremer IT. Kemudian juga ada 11 orang yang menjadi tim operasional dan tim marketing. Serta 4 orang driver yang setiap saat melayani pelanggan,” ujarnya.

Ikrom mengatakan ada 15 suplier yang sekarang menjadi mitra Beceran. Mereka semua merupakan pedagang kebutuhan pokok dapur yang bermarkas di Pasar Segamas. Kebutuhan pokok yang dijual seperti sayur mayur, lauk-pauk, bumbu dapur dan jajan pasar juga ada.

“Harga yang dijual bersaing dengan harga pasar, malah ada yang bilang lebih murah dibanding toko sebelah," akunya

Dia mengaku, sering adanya dampak inflasi dan kenaikan BBM sedikit berpengaruh pada penurunan transaksi. Ikrom mengatakan ada 30 transaksi rata-rata perharinya. Omset per bulan mencapai Rp 30 hingga Rp 60 juta. 

"Untuk biaya ongkir hanya Rp 10 ribu flat jauh dekat,”ujarnya.

Sampai saat ini sudah ada 4.100 yang mendownload aplikasi dan ada 1.000 pelangan yang aktif. Aplikasi ini, menjangkau sekitar 20 Kilometer dari Pasar Segamas. "Kalau sebelah selatan sampai Karanganyar-Karangreja. Sedangkan bagian utara sampai Sokaraja," lanjutnya.

Karena aplikasinya masih dalam bentuk CMS atau masih numpang, Ikrom bertekad untuk mengembangkan aplikasi beceran ini lepas dari CMS. Target Februari 2023 bisa launching Beceran dengan versi baru, yang nantinya bisa berkolaborasi dengan para UMKM Purbalingga untuk memajang produknya disana.

“Saya berharap masyarakat Purbalingga dan sekitarnya bisa menggunakan aplikasi Beceran. Karena bisa membantu ibu-ibu tidak perlu repot-repot belanja ke pasar. Biar kami saja yang ke pasar. Aplikasi ini juga sangat mudah dalam penggunaannya,” imbuhnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: