Pecahkan Rekor Piala Super Enam Kali Menang Final, Pemain Cadangan Real Madrid pun Tetap Ampuh

Pecahkan Rekor Piala Super Enam Kali Menang Final,  Pemain Cadangan Real Madrid pun Tetap Ampuh

TRONDHEIM – Keberhasilan Real Madrid menjadi juara Piala Super setelah menundukkan Sevilla 3-2 via babak perpanjangan dinihari kemarin (10/8) memang luar biasa. Sebab, Real mampu menorehkan rekor sebagai tim pertama sepanjang sejarah Eropa yang mampu menang dalam enam final beruntun. Namun, yang membuat entrenador Zinedine Zidane gembira adalah dia memiliki kedalaman skuad yang sangat bagus. Para pemain yang selama ini begitu setia menghuni bangku cadangan bisa bermain begitu apik menggantikan pilar utama. Seperti yang terlihat dari barisan starting line-up Zidane. Lini depan Real tidak diisi trio BBC (Gareth Bale, Karim Bensema, Cristiano Ronaldo). Real-madrid Ronaldo rerkena cedera lutut pasca mengantarkan Portugal menjadi kampiun Euro 2016. Sementara Bale masih mendapat tambahan waktu istirahat sehabis memperkuat Wales di Euro. Adapun Benzema baru turun 38 menit terakhir karena baru pulih dari cedera pinggul. Tanpa BBC, Zidane mempercayakan daya serang Los Blancos, sebutan Real, pada Lucas Vazquez, Alvaro Morata, dan Marco Asensio. Di lini tengah, starter hanya mentisakan Casemiro sebagai holding midfielder. Sementara gelandang serang kiri dan kanan diberikan kepada Isco dan Mateo Kovacic, dengan Luka Modric baru muncul menggantikan Isco di menit ke-66. Adapun di lini belakang, Raphael Varane dipercaya menggantikan Pepe, dan Kiko Casilla menjadi deputi Keylor Navas di bawah mistar gawang setelah Navas harus menjalani operasi Achilles. Meski mereka bukan pilihan nomor satu Zidane, para pemain ini tetap bisa menampilkan perfroma maksimal sehingga Real bisa meraih gelar ketiganya di ajang bentrokan antara juara Liga Champions dengan pemegang titel Europa League tersebut. Asensio menjadi pemecah kebuntuan Real lewat tendangan jarak jauhnya pada menit ke-21. Sementara crossing akurat Vazquez berhasil dimaksimalkan Sergio Ramos via tandukan (90+2') sehingga memaksa diadakan extra time. Dani Carvajal pun menjadi pahlawan setelah berlari dari jarak 40 meter, dan melewati tiga pemain Sevilla sebelum menaklukan Sergio Rico dengan tendangan keras mendatar ke sisi kiri. ”Kami memiliki skuad yang sangat luar biasa,” puji Presiden Real Florentino Perez seusai laga kepada Reuters. ”Terdapat pemain-pemain terbaik pada setiap posisi. Seperti yang kami lihat pada laga malam ini (kemarin WIB),” lanjutnya. Tidak jauh berbeda dengan Perez, Zidane mengatakan bahwa para pemain pengganti itu telah menunjukkan semangat untuk pantang menyerah meski Los Nervionenses, julukan Sevilla, memberikan perlawanan dengan dua gol dari Franco Vazquez (41') dan eksekusi Yevhen Konoplyanka (72'). ”Mereka menjadi pemain kunci pada laga ini. Apalagi gol Ramos di menit terakhir langsung membawa kami ke jalur yang benar,” tutur Zidane dalam konferensi pers seperti dilansir Associated Press. Terpisah, kekecewaan tentu tidak bisa dihilangkan dari raut muka arsitek Sevilla, Jorge Sampaoli. Sebab, ini berarti Sevilla menorehkan catatan sebagai tim yang selalu kalah dalam tiga edisi Piala Super Eropa secara beruntun. Apalagi, secara menyesakkan, dia kehilangan bek Timothee Kolodziejczak akibat kartu kuning di menti 93. Namun, pelatih yang membawa Cile meraih gelar perdana di ajang Copa America tahun lalu itu masih bisa maklum. Sebab, skuad Sevilla saat ini boleh dibilang sebagai skuad transisi menyusul hengkangnya para pemain sepeti Ever Banega, Kevin Gameiro, maupun pelatihnya, Unai Emery. Sampaoli pun berharap Vicente Iborra dkk bisa segera nyetel ketika mereka melawan Barcelona pada leg pertama Piala Super Spanyol di Ramon Sanchez Pizjuan Senin dinihari WIB (15/8). ”Satu hal positif adalah kami bisa menampilkan dominasi penguasaan bola dari sang juara Eropa,” ulas Sampaoli seperti dikutip Football Espana. (apu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: