Penghuni Karantina Diklat Baturraden Terus Bertambah

Penghuni Karantina Diklat Baturraden Terus Bertambah

PENGHUNI: Ibu-ibu penghuni karantina Diklat Baturraden asal Windujaya, Kamis (19/11) siang. Yudha Iman Primadi/Radarmas Tak hanya petugas swab yang sibuk. Aktivitas petugas di tempat karantina Diklat Baturraden juga meningkat. Seiring naiknya angka positif Covid-19 di Banyumas Dari pantauan Radarmas pada Kamis (19/11), satu penghuni karantina laki-laki dari Sumpiuh diperbolehkan pulang karena hasil swab evalusinya telah negatif Covid-19. Total jumlah penghuni karantina Diklat Baturraden sampai Kamis (19/11) siang sebanyak 35 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 23 perempuan. Petugas Pos Karantina Diklat Baturraden, Ari mengatakan jumlah tersebut masih akan bertambah karena pada Kamis (19/11) akan datang 15 penghuni dari Desa Kebumen, Baturraden. Sepengetahuannya 15 penghuni tersebut masuk dalam kluster kondangan dari Batang. https://radarbanyumas.co.id/ratusan-santri-di-banyumas-diswab-lagi/ "Beberapa hari sebelumnya, 11 warga dari Desa Windujaya Kedungbanteng sudah masuk karantina," katanya kepada Radarmas, Kamis (19/11). Ari mengungkapkan kapasitas karantina Diklat Baturraden dengan terus bertambahnya penghuni, saat ini dari total 6 blok semua sudah berpenghuni. Dari 6 blok, 1 blok dikhususkan bagi nakes. Berbeda ketika penghuni karantina banyak dari santri, kapasitas Diklat Baturraden bisa dimaksimalkan karena semua santri berasal dari 1 komunitas. Kondisi saat ini, penghuni karantina terdiri dari beberapa kluster yang berbeda. "Yang dari Windujaya informasinya dari kluster maulid," terang dia. Dirinya melanjutkan kapasitas gedung Diklat Baturraden terancam penuh jika nantinya hasil swab dari ratusan santri dan pengurus Ponpes Al-Ikhsan Beji keluar dengan hasil positif Covid-19. "Dari screening awal, sebagian santri yang bergejala hilangnya indera penciuman (anosmia)," pungkas Ari. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: