E-retribusi Pasar Terkendala Anggaran
Salah satu pasar yang akan menggunakan E-retribusI. AAM/RADARMAS PURWOKERTO-Program e-retribusi pasar masih belum menemui titik terang. Keterbatasan anggaran menjadi batu sandungan utama program yang digadang-gadang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembayaran retribusi pasar. Disamping juga mencegah kebocoran adalah kelebihan dari e-retribusi. Program e-retribusi ini memudahkan pembayaran dan transparansi pendapatan daerah di pos retribusi pasar. Para pedagang pasar nantinya memiliki kartu debet pasar yang bisa digesek setiap kali transaksi pembayaran retribusi. "Kendala utama anggaran dan sarana prasarana pendukung. Misal sudah ada sarprasnya bisa langsung jalan, " kata Gesang, Kasi Pendapatan dan Pengembangan SDM Pasar Dinperindag Kabupaten Banyumas. Dia menambahkan, pihaknya juga sudah menawarkan kepada bank terkait kerja sama e-retribusi. Hasilnya masih belum berbuah positif. "Sudah coba dengan bank lain. Mereka masih keberatan untuk menyediakan sarananya, selain itu mereka juga orientasinya keuntungan," katanya. Lebih jauh lagi, e-retribusi memang sangat bergantung dengan sarana penunjang. Mesin seperti ATM dan kartu untuk transaksi adalah beberapa komponen yang dibutuhkan. "Memang harus pake alat. Kalau tidak akan sama saja manual, " katanya. Dikatakan dia, biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan sarana prasarana e-retribusi mencapai Rp 400 juta untuk satu pasar. Sementara anggaran yang ada saat ini dialokasikan untuk bidang lain dahulu. (aam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: