Klaim Separuh Jumlah Desa Bentuk BUMDes
Anggota Komisi A DPRD Banyumas melihat produk agrowisata Bulak Barokah, BUMDes Langgongsari, Kecamatan Cilongok kemarin (28/1). HKM/RADARMAS PURWOKERTO-Keberadaan BUMDes dipantau Komisi A DPRD Kabupaten Banyumas. Kemarin (28/1), komisi tersebut memantau BUMDes di Desa Langgongsari Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas yang selama ini dinilai bisa menjadi percontohan untuk desa lain. Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Banyumas Sardi Susanto mengatakan, pihaknya terus memantau pemanfaatan dana desa yang bersumber berbagai pos anggaran, baik dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten. Dari 331 Desa di Banyumas, separuhnya sudah membentuk BUMDes. Salah satunya desa yang cukup maju dalam pengembangan BUMDes yakni Desa Langongsari, yang telah membangun agrowisata durian Bulak Barokah yang diawali dengan pembentukan BUMDes terlebih dahulu. Hasilnya, lahan tanah milik desa, yang sebelumnya tidak termanfaatkan saat ini ditumbuhi ratusan pohon durian jenis unggul. Selain itu terdapat budidaya kambing, sapi dan ikan. “Kami telah membentuk peraturan daerah tentang BUMDes, dari segi anggaran tentunya kami sangat mendukung BUMDes- BUMDes yanga da atau Pemerintahan Desa akan mengajukan anggaran melalui Kabupaten. Kamipun siap mengalokasikannya,”kata Sardi di Bulak Barokah. Sementara itu, Kepala Desa Langgongsari Rasim mengatakan pihaknya telah mengucurkan dana desa sebesar Rp2 milyar dari tahun 2015- sampai saat ini, untuk modal pengembangan BUMDes. Salah usaha BUMDes dengan membangun Agro Wisata Bulak Barokah. “ Hasil penan pertama rata- rata 1-9 butir perpohon, saat ini di tahun ketiga akhir 1- 50 butir durian perpohon,”kata diam Bulak Barokah dalam beberapa bulan terakhir, seiring panen raya durian menjadi favorit bagi wisatan Banyumas dan sekitarnya. Setiap akhir pekan terdapat 500 wisatawan yang berkunjung, mereka juga membeli durian dengan harga mulai puluhan ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah.(hkm)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: