Eksekusi Mati Jilid III: 14 Peti Jenazah dan 17 Ambulan Sudah Masuk Nusakambangan
CILACAP - Selain makin ketatnya pengamanan di Dermaga Wijayapura yang menjadi pintu masuk menuju Lapas-Lapas yang ada di Pulau Nusakambangan, 17 ambulan juga diseberangkan ke Lapas Nusakambangan melalui Dermaga Wijayapura, Kamis (28/7). Penyeberangan dilakukan dalam dua trip, pukul 06.00 dan 06.30. Sebanyak 14 ambulan mengangkut peti mati yang sebagian diselimuti kain putih. Sebagian lagi tak diselimuti kain putih dan terlihat berbahan kayu tanpa polesan plitur. Berdasarkan tahapan pelaksanaan eksekusi-eksekusi sebelumnya, mobil ambulan dan peti jenazah diseberangkan ke Pulau Nusakambangan pada detik-detik akhir menjelang eksekusi. Salah satu sopir ambulan yang ditemui di Dermaga Wijayapura, Sarifto (40) menyatakan, dari 17 ambulan yang diseberangkan ke Pulau Nusakambangan, 14 mengangkut peti mati. Sedangkan tiga sisanya sebagai cadangan. Menurut dia, ambulan itu berasal dari sejumlah Puskesmas yang ada di Kabupaten Cilacap. Meski begitu, dia mengaku tidak mengetahui asal muasal peti yang diangkut dalam ambulan yang kemarin diseberangkan. "Saya hanya sopir. ambulan yang saya bawa statusnya cadangan" ujarnya pada Radar Banyumas (Jawa Pos Grup), Kamis (28/7). Sampai kapan ambulan-ambulan itu ditempatkan di Nusakambangan, dia menyatakan intruksi sampai kegiatan eksekusi selesai. Dia juga mengaku tidak tahu kapan waktu eksekusi dilakukan. "Perintahnya sampai waktu selesai saja. Saya nggak tahu" imbuh Suripto. Terpisah Kapolres Cilacap, AKBP Ulung Sampurna Jaya SIK MH, melalui Kepala Sub Bagian Hubungan masyarakat, AKP Bintoro Wasono SH menyatakan, ambulan dan peti yang kemarin masuk ke Dermaga Wijayapuramasuk memang diseberangkan ke Nusakambangan. Tapi dia tak menjelaskan sampai kapan batas waktu ambulan akan dioperasionalkan. "Intinya sampai kegiatan eksekusi selesai" imbuhnya. (ziz/ali/din)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: