Dua Usulan Investasi Wisata Banyumas Ada di Kota

Dua Usulan Investasi Wisata Banyumas Ada di Kota

Hanya Kereta Gantung di Baturraden PURWOKERTO-Wisata di Kabupaten Banyumas sekian tahun masih terpaku pada hal sama. Selain hanya Lokawisata Baturraden yang menjadi ikonik, wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Banyumas juga hanya disuguhkan wisata lain berupa wisata-wisata alternatif. Tanpa mengesampingkan wisata alternatif yang dikelola oleh kelompok sadar wisata (pokdawis) desa-desa setempat yang saat ini terus tumbuh, Pemkab Banyumas membutuhkan terobosan pembangunan baru terkait dengan potensi yang ada. Terutama di wilayah kota. Karena itu, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPPTSP) Kabupaten Banyumas yang memiliki rencana pembangunan wahana baru untuk investasi di sektor wisata juga mengusulkan di wilayah perkotaan. Wahana baru yang diusulkan ini nantinya menjadi kawasan penggerak bisnis terpadu. Adapun wahana tersebut berupa bianglala raksasa, kereta gantung, dan proyek menara. Untuk penempatannya, ada usulan beberapa tempat. Bianglala raksasa diusulkan penempatannya di Taman Andhang Pangrenan atau di kawasan GOR Satria. Sedangkan kereta gantung, diusulkan ditempatkan di Lokawisata Baturraden sekaligus penghubung obyek wisata kebun raya, lokawisata Baturraden, dan Pancuran Pitu Baturraden. Selain itu juga ada usulan proyek menara dengan ketinggian 502 meter dari permukaan tanah atau berkisar 577 meter dpl. "Nantinya akan jadi menara tertinggi di Asia Tenggara, yang dibuat dengan sentuhan budaya Jawa, khususnya seni ukir atau pahat," ujar Kepala Seksi Pengendalian Penanaman Modal DPMPPTSP Kabupaten Banyumas, Sri Utami. Lokasi usulannya di kawasan GOR Satria atau di kawasan Jalan Gerilya-Jenderal Sudirman. Pada menara itu akan difungsikan sebagai ruang pergudangan, peralatan dan permesinan mekanikal. Selain itu, empat lantai ruangan di bangunan Lingga yoni dengan aksen atap model joglo berfungsi sebagai food court dan pertokoan souvenir. Sedangkan 20 lantai di puncak berfungsi sebagai ruang-ruang sewa untuk pertemuan maupun restauran putar, untuk kelas atas atau klub-klub bisnis eksekutif. Namun demikian, kebijakan bupati yang memimpin sangat dipertaruhkan terkait dengan adanya usulan baru wisata ini. Apalagi saat ini Kabupaten Banyumas sedang menjalani tahun politik dengan adanya pemilihan calon bupati dan wakil bupati. Sri Utami mengatakan, sudah ada keminatan akan usulan investasi tersebut. Namun proses yang dilalui hingga deal dengan investor pun cukup panjang. "Harus ada keputusan dari Bupati Banyumas juga, dan saya harapkan bupati yang terpilih nanti mendukung usulan ini," katanya. Tami menambahkan, untuk investasi di Banyumas pada tri wulan pertama sudah mencapai 62 persen atau sebesar Rp 178.562.500.00, dengan rincian investasi Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 1.092.100.000, dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 177.470.400.00. Sedangkan target tahun ini sebesar Rp 290 miliar. "Kami optimis bisa mencapai target, bahkan melebihi," imbuhnya. (ely)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: