Pembangunan Taman Kranji Tunggu Lelang

Pembangunan Taman Kranji Tunggu Lelang

PURWOKERTO - Pembangunan tahap pertama Taman Edukasi Sumber Daya Air (Tesda) Kranji, akan segera dikerjakan. Saat ini, pembangunan yang dianggarkan sebesar Rp 1 miliar tersebut, hanya tinggal menunggu lelang. "Tunggu tahap lelang, kemungkinan maret sudah mulai dikerjakan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas, Irawadi, Senin (9/1). Dia mengatakan, pada pembangunan tahap pertama ini, rencananya bakan difokuskan kepada pembangunan gedung pengelola dan sarana jalan. Sedangkan bangunan induk atau taman edukasinya, bakal dikerjakan pada tahap kedua, 2018 mendatang. "Rencana ada tiga tahap. Nanti kita harapkan yang tahap pertama, tahun ini untuk bangunan pendukung. Tahap kedua tahun 2018 nanti untuk taman edukasinya sendiri, berikutnya tahun 2019 atau tahap tiga hanya tinggal pembangunan sarana pelengkap dan finishing," jelasnya. Dia mengungkapkan, taman tersebut dibangun di atas tanah milik Pemkab Banyumas dan Pemprov Jawa Tengah. Penggunaan lahan milik Pemprov Jawa Tengah, dilakukan dengan cara meminjam lahan. Adapun total luas taman tersebut yakni sekitar 4 ribu meter persegi dengan perkiraan , 2 ribu meter persegi milik Pemkab Banyumas, sedangkan 2 ribu sisanya milik Pemprov Jawa Tengah. "Taman itu menjadi salah satu contoh kerjasama pengelolaan sungai oleh pemkab, pemprov, dan pemerintah pusat," ungkapnya. Menurut Irawadi, taman yang berada di Sungai Kranji itu, dapat menjadi wahana edukasi serta rekreasi bagi masyarakat. Keberadaan taman itu, juga menjadi sebuah upaya pemerintah untuk mengajak masyarakat di sekitar sungai, untuk ikut menjaga kebersihan sungai. Anggota Dewan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah, Eddy Wahono mengatakan, keberadaan taman edukasi itu sangat penting sebagai salah satu contoh pengelolaan sumber daya air. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat bersama-sama menjaga sungai dengan baik. "Dalam hal ini, masyarakat tidak lagi membuang sampah di sungai dan membuat bangunan di dekat sungai," ujarnya. Menurutnya, dari hasil temuan di sungai terutama wilayah perkotaan, masih banyak masyarakat yang membuang sampah ke sungai. Padahal hal tersebut, kata dia sangat membahayakan ekosistem, sebab selain bisa menyebabkan banjir, juga bisa mencemari lingkungan. "Saat ini masih banyak masyarakat yang menganggap sungai adalah tempat sampah terpanjang di dunia," kata dia. (why)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: