Enam Ratus Orang Ikuti Senam dan Edukasi Prolanis
Hindari Penyakit Komplikasi PURWOKERTO- Sebanyak enam ratus orang dari 33 klub Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) memadati halaman Gedung Serbaguna GOR Satria, Sabtu (10/12) pagi. Kegiatan yang dilaksanankan berupa senam dan edukasi peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Sebagai pihak penyelenggara, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kabupaten Banyumas juga mengadakan seminar dengan pembicara dokter spesialis penyakit dalam dari RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, dr Andreas Sp PD. Kepala Unit Hukum Komunikasi Publikndan Kepatuhan BPJS Kesehatan Kabupaten Kesehatan, Suwarto mengatakan, penderita diabetes melitus dan hipertensi masih belum ada kesadaran melakukan gerak fisik. Untuk mencapai kualitas hidup optimal bagi penderita penyakit tersebut, perlu adanya olahraga khusus. "Kegiatan ini bertujuan memelihara kesehatan penyandang penyakit diabetes melitus dan hipertensi agar terhindar dari komplikasi penyakit," katanya. Penyelenggaraan kegiatan tersebut merupakan periode kedua pada 2016. Sementara di BPJS Kabupaten Banyumas menjadi rangkaian keempat setelah sebelumnya diselenggarakan di Purbalingga, Banjarnegara, dan Cilacap. Suwarto menuturkan, Prolanis merupakan bentuk preventif, supaya penyakit yang diderita tidak bertambah parah. Sebab, pada penyakit diabetes melitus pada dasarnya tidak dapat disembuhkan total. Sehingga pasien harus dapat menjaga pola hidup. "Sesuai dengan apa yang dicanangkan oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo supaya lebih mengoptimalkan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas)," tuturnya. Dengan pengelolaan yang baik, diharapkan para penyandang penyakit kronis tidak mengalami komplikasi. Maka, kegiatan senam dan edukasi akan diselenggarakan secara rutin setiap bulan atau bahkan setiap minggu di masing-masing FKTP. Hal itu sejalan dengan pilar Prolanis berupa aktivitas fisik dan edukasi kesehatan. "Diharapkan peserta Prolanis akan mandiri dalam pengelolaan kesehatannya, dan tentu saja dibantu dokter FKTP sebagai manajer kesehatan bagi pesertanya," pungkas Suwarto. (*/ely/acd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: