Tabung Gas Berisi Air Beredar di Purwokerto

Tabung Gas Berisi Air Beredar di Purwokerto

Hiswana Migas Segera Turunkan Tim PURWOKERTO - Sejumlah warga di Kelurahan Bobosan Kecamatan Purwokerto Utara mengeluhkan adanya gas elpiji 3 kilogram bermasalah. Diduga gas elpiji tersebut berisi air, sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh warga. Salah seorang pengecer di RT 7/3 Kelurahan Bobosan, Eko Priyono mengatakan, beberapa warga yang membeli gas elpiji di tempatnya mengeluhkan hal itu. Mereka mengeluhkan karena elpiji tersebut tidak bisa digunakan dan akhirnya menukar dengan tabung elpiji yang lain. "Saya beli 14 tabung ke pangkalan. Ada lima tabung yang bermasalah dan dikembalikan kepada saya. Keluhannya sama, nyalanya tidak maksimal, pembeli yang komplain saya kembalikan lagi uangnnya atau saya tukar dengan tabung lainnya," kata dia saat ditemui di rumahnya, Rabu (26/10). Dia mengakui, lima tabung gas yang populer dengan sebutan gas melon yang dikembalikan kepadanya memang bermasalah. Sebab dia sendiri telah membuktikannya. Meskipun pada regulator tertera bahwa isi tabung dalam kondisi penuh, namun nyala api tidak maksimal. Bahkan ada yang menyala hanya beberapa detik, lalu padam. "Pada regulator dan berat tabung memang normal seperti kondisi tabung isi, namun api menyala tidak maksimal dan ada pula yang hanya menyala sekitar 5-10 detik saja," ujarnya. Eko yang sudah berjualan elpiji lebih dari satu tahun, mengaku baru mengalami masalah seperti ini. Tabung gas yang dia jual, dia beli di pangkalan gas yang masih berada di daerah Bobosan. Menurut dia, secara fisik tabung yang bermasalah, memang terlihat agak berbeda dengan tabung elpiji 3 kilogram yang berfungsi normal. Salah satunya terlihat dari warna cat yang terlihat sangat mengkilap, berbeda dengan tabung elpiji 3 kilogram biasa yang tidak terlalu mengkilap. Selain itu, cat merah yang ada di dekat leher tabung, tidak terlihat melingkar, namun hanya seperti disemprot sekenanya. Pada tabung yang berfungsi normal, cat di dekat leher tabung, terlihat penuh dan melingkar. "Semua tabung yang bermasalah ciri fisiknya sama, catnya baru dan mengkilap," kata dia. Sebagai pengecer, dia mengaku sangat dirugikan akibat hal tersebut. Untuk itu ia berencana mengembalikan seluruh elpiji yang bermasalah kepada pangkalan dimana ia membelinya. "Saya merasa dirugikan. Karena dari hasil penjualan paling-paling saya hanya untung seribu rupiah, tetapi malah ada seperti ini. Rencana mau saya kembalikan ke pangkalan," ungkapnya. Senada disampaikan Suwarti, salah satu warga yang membeli elpiji di tempat Eko mengaku pada saat menggunakan elpiji tersebut, api tidak menyala besar. Padahal pada pengaturan sudah disetel maksimal. "Saya kira kompor saya yang rusak, tetapi setelah dicek ternyata baik-baik saja," ujarnya. Sementara itu Ketua Hiswana Migas Banyumas, Anas Pribadi mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan penyebab permasalahan pada elpiji 3 kilogram tersebut. Namun pihaknya akan segera menurunkan tim untuk mencari tahu penyebab permasalahan pada elpiji 3 Kg tersebut. "Belum bisa dipastikan penyebabnya, kita akan turunkan tim terlebih dahulu untuk mengecek," kata dia saat dikonfirmasi terpisah. (why/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: