Apris Nur Rakhmadani, Ajak Masyarakat Peduli Keberihan Sungai

Apris Nur Rakhmadani, Ajak Masyarakat Peduli Keberihan Sungai

Hindari Cara Formal, Ajak Kerja Bakti Lewat Facebook Relawan merupakan pekerjaan yang cukup mulia, karena pekerjaan tersebut tidak mengharapkan imbalan apapun. Namun faktanya, tak banyak orang yang bersedia mengabdikan dirinya sebagai relawan. Dari yang sedikit itu, ada Apris Nur Rakhmadani. Dia adalah salah satu relawan kebersihan di Banyumas. Bersama kawan-kawannya, dia bahkan membentuk gerakan Masyarakat Purwokerto Peduli (MPP). Maulidin Wahyu Setiya Putra, PURWOKERTO PRIHATIN melihat kondisi sungai yang penuh sampah, pria yang akrab disapa Apris ini, bersama beberapa kawannya, Hariyawan Wahyudi dan Abdul Muis, menggagas kegiatan bersih-bersih sungai pada 2012, bertepatan dengan peringatan Hari Bumi waktu itu. Tak disangka, sejumlah komunitas ternyata menyambut baik niatannya dan akhirnya ikut bergabung dalam kegiatan bersih-bersih sungai. Padahal menurutnya, rencana kegiatan tersebut tidak dia sampaikan lewat cara-cara formal melalui surat resmi seperti kegiatan umumnya. "Sempat kepikiran jangan-jangan tidak banyak yang ikut. Sebab saya cuma mengumumkan rencana itu lewat akun facebook," ujarnya. Pemberitahuan yang terkesan tidak formal itu, nyatanya malah justru berhasil menarik banyak komunitas untuk bergabung. Bahkan menurut dia, waktu itu ada salah satu peserta yang merelakan mobilnya dipakai untuk mengangkut sampah yang diangkat dari sungai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Sampai saat ini, setiap akan menggelar kegiatan bersih-bersih sungai, cara tak formal itu masih dia pakai dan banyak yang ikut ambil bagian. Menurut dia, cara tak formal itu sepertinya justru menjadi penegas bahwa kegiatan bersih-bersih sungai yang dilakukan merupakan kegiatan yang muncul dari masyarakat, bukan perintah dari dinas terkait. "Memang sebagian masyarakat masih ada yang berpikir, membersihkan sungai itu ya pekerjaan dinas terkait. Padahal kebersihan sungai merupakan tanggungjawab semua pihak, termasuk masyarakat. Pesan ini yang ingin kita sampaikan. Maka dari itu gerakan bersih-bersih sungai itu diberi nama gerakan yang dilakukan oleh Masyarakat Purwokerto Peduli," ungkapnya. Dia mengungkapkan, MPP hanya merupakan nama dari sebuah gerakan bersama bagi warga Kota Purwokerto yang peduli terhadap lingkungannya, salah satunya terhadap kebersihan sungai. "Itu (MPP) bukan merupakan sebuah organisasi. Itu hanya wadah saja, bagi warga Purwokerto yang punya kepedulian. Oleh sebab itu, dalam MPP juga tidak ada struktur organisasi," ujarnya. Mengubah kebiasaan masyarakat agar peduli kebersihan sungai, bukan pekerjaan gampang. Maka dari itu, sampai saat ini kegiatan bersih-bersih sungai masih terus dilakukan, terutama di daerah yang kotor. Bukan semata untuk membersihkan sungai, tapi juga untuk menyadarkan warga sekitar agar mau bergabung membersihkan lingkungannya. (*/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: