Jaga Kebersihan Pasar Manis Purwokerto Biar Pak Jokowi Tidak Kecewa

Jaga Kebersihan Pasar Manis Purwokerto Biar Pak Jokowi Tidak Kecewa

PURWOKERTO- Warga Purwokerto boleh bangga. Pasar Manis yang menjadi salah satu pasar hasil revitaslisasi dari 5000 pasar di Indonesia, yang dicanangkan pemerintah masih terjaga hingga saat ini. Pasar yang diresmikan Presiden Joko Widodo masih terlihat bersih. Pedagang pun terlibat menjaga kebersihan pasar. mari-jaga-kebersihan-pasar-manis-purwokerto-biar-pak-jokowi-tidak-kecewa Dari pantauan Radar Banyumas, Jumat (21/10) kemairn tidak terlihat ada sampah berserakan, baik di bedeng maupun di setiap los. Saat beberapa kios masih ditemukan sampah berserakan, salah satu pedagang dengan kesadarannya membersihkan sampah tersebut. Pembeli juga terlihat enjoy. Bahkan, terlihat seorang anak bersama ibunya,berbelanja dengan menggunakan sepatu roda. Pemandangan yang akan sangat tidak mungkin terlihat di pasar lain di Banyumas. Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Manis Purwokerto, Mingun mengatakan, kebersihan pasar memang dilimpahkan pada tanggung jawab semua pedagang. Sedari awal beroperasinya Pasar Manis memang sudah ada kesepakatan paguyuban pedagang. "Memang sudah ada empat petugas kebersihan dari Pasar Manis dan empat petugas kebersihan dari dinas, tapi itu hanya membersihkan area pasar. Untuk masing-masing kios jadi tanggung jawab pedagang yang bersangkutan," katanya. Mingun menuturkan, jika ada pedangang yang melanggar, memang tidka ada sanksi khusus. Hanya diberi teguran. Sebab, pihaknya lebih mengutamakan pada kesepakatan awal yang sudah dibentuk bersama. Sementara itu, untuk menunjang kebersihan pasar, di setiap los sudah disediakan masing-masing satu tempat sampah. Selainn itu, tempat sampah juga ditempatkan di setiap bedeng. "Jadi baik di dalam pasar maupun di luar pasar tetap terjaga kebersihannya. Biar kalau Pak Jokowi datang ke sini tidak kecewa," ujar Mingun. Selain itu, menurut Mingun, setiap blok yang oleh mereka disebut RT, tidak dibersihkan oleh petugas kebersihan. Kebersihan blok menjadi tanggung jawab pedagang yang menempati blok tersebut. Mingun mengatakan, sistemnya seperti piket tapi tidak terjadwal. Tergantung pedagang yang pulang paling akhir. "Karena dalam satu blok ada beberapa pedagang, kalau satu bersih-bersih dulu nanti bisa kotor lagi oleh pedagang lain, jadi mereka sistemnya urunan untuk yang bersih-bersih," kata Mingun. Sementara Paryono, salah satu pedagang tahu di Pasar Manis, mengaku senang dengan ketentuan yang ada. Sebab, hal tesebut juga bermanfaat bagi para pedagang. Sealin itu, juga melatih tanggungg jawab. "Pedagang diberi motivasi untuk menjaga kebersihan, dan ini bisa melatih disiplin para pedagang," tandas Paryono. (ely/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: