Jangan Biarkan Fasilitas Umum Digunajan Untuk Ajang Mesum Muda-Mudi

Jangan Biarkan Fasilitas Umum Digunajan Untuk Ajang Mesum Muda-Mudi

PURWOKERTO-Maraknya penyalahgunaan fasilitas umum (Fasum) seperti taman di Purwokerto yang dijadikan tempat mesum pasangan muda-mudi, harus ditanggapi serius oleh Pemkab Banyumas. Sebab jika tak ada respon atau tanggapan dari Pemkab, maka hal itu bisa disebut sebagai pembiaran. "Fenomena itu sudah jelas ada. Jadi harus segera ditindaklanjuti dengan cepat, agar tidak terkesan Pemkab melakukan pembiaran," ujar Anggota DPRD Banyumas, Yoga Sugama, kemarin. mesum-taman-satria-berkoh Menurutnya, beberapa fenomena yang terjadi belakangan ini, khususnya penyalahgunaan taman, menjadi salah satu konsekuensi Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai fasilitas publik. Dia mengibaratkan, taman tersebut sebagai gula, sedangkan masyarakat adalah semutnya, sehingga hal itu menjadi sebuah kewajaran. Namun demikian, jika terjadi hal yang menyimpang, maka perlu dilakukan antisipasi untuk mencegah hal tersebut terjadi. Dia menjelaskan, tujuan utama dibuatnya spot untuk RTH tersebut lebih kepada rekreatif. Sehingga akan sangat wajar jika dimanfaatkan masyarakat untuk berkumpul, atau sekadar melepas lelah. "Sekarang tinggal bagaimana pengelolaannya. Kalau malam hari mungkin memang sulit untuk mengawasinya, Namun kalau kejadiaannya siang hari, seharusnya ada sikap tegas dari pengelola, minimal pengetatan pengawasan," tegas Sekretaris Komisi D DPRD Banyumas dari Partai Gerindra. Yoga menegaskan, perlu ada penekanan pengawasan dari dinas terkait, khususnya yang menangani taman. Selain itu sarana prasarana juga perlu diatur agar tidak menimbulkan celah bagi pasangan untuk berbuat mesum. "Blocking (tata letak, red) pohon-pohon dan beberapa bangunan juga harus diperhatikan, sehingga tidak ada ruang untuk begituan," tegassnya. Disisi lain, perlu juga ada koordinasi dari Dinas Pendidikan dan Satpol PP, mengingat banyak pasangan yang masih berada di usia sekolah. Dinas pendidikan diharapkan dapat membuat surat edaran ke sekolah-sekolah berkaitan dengan pengawasan siswa-siswinya, khususnya pada jam sekolah. Hal itu juga harus didukung Satpol PP yang perlu menggencarkan sweeping di beberapa titik yang diduga menjadi tempat kenakalan remaja tersebut. Menurutnya, sejauh ini Banyumas juga sudah cukup mengalami krisis moral, khususnya generasi muda. Sehingga memang perlu lebih digencarkan lagi budi pekerti, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga. "Sekarang sudah banyak generasi muda yang tidak malu, bahkan untuk sesuatu yang tabu. Selain itu, mereka juga seakan membanggakan kenakalan-kenakalan yang mereka lakukan," tandasnya. (bay)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: