Permintaan Stok Darah PMI Banyumas Meningkat, Golongan O dan AB Tersisa Hanya Untuk Sehari
PURWOKERTO - Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyumas saat ini menipis, terutama darah golongan O dan AB. Hal ini disebabkan permintaan di sejumlah rumah sakit untuk kedua golongan tersebut tinggi. "Golongan darah O dan AB permintaan rumah sakitnya lagi banyak. Memang tidak pasti, kadang rumah sakit minta A terus, atau B terus. Tapi sekaranag yang lagi banyak permintaan O dan AB. Meski minim, tapi ya masih mencukupi," kata Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Banyumas, dr Ivonne Rusyandari, Rabu (28/9) Dia mengungkapkan, stok darah golongan O saat ini sebanyak 229 kantong, dengan kebutuhan rata-rata per hari antara 140-245 kantong. Sedangkan stok darah AB sebanyak 54 kantong dengan kebutuhan rata-rata perhari antara 36-63 kantong, stok untuk golongan darah A sebanyak 273 kantong, dengan kebutuhan perhari antara 100-175. Untuk golongan darah B stoknya sebanyak 300 dengan kebutuhan rata-rata per hari antara 132-231. "Melihat jumlah yang ada, stok darah golongan O dan AB hanya mencukupi untuk kebutuhan satu hari lebih sedikit. Sedangkan A dan B masih bisa untuk dua hari lebih," jelasnya. Dia mengungkapkan, jika diakumulasikan jumlah keseluruhan stok darah yang ada, sebanyak 856 kantong mencukupi untuk kebutuhan selama lima hari. Namun, kebutuhan tiap golongan perharinya berbeda-beda. "Kebutuhan rata-rata per hari di Banyumas sekitar 150 kantong untuk semua golongan. Tetapi kebutuhan darah setiap golongan berbeda perharinya berbeda-beda," ujarnya. Dia menambahkan, untuk mencukupi kebutuhan darah setiap harinya, PMI Kabupaten Banyumas telah bekerjasama dengan 467 kelompok donor yang terdiri dari berbagai elemen seperti perguruan tinggi, pelajar, ormas, kelompok agama, gereja, pesantren, masjid, hingga instansi pemerintahan. "Kelompok tersebut tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Banyumas. Setiap hari kita lakukan jemput bola dengan dilakukan penjadwalan pengambilan dimana saja setiap harinya," tambahnya. (why)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: