Pemadam Kebakaran Banyumas Belum Punya Armada Gedung Tinggi

Pemadam Kebakaran Banyumas Belum Punya Armada Gedung Tinggi

PURWOKERTO - Pesatnya perkembangan di wilayah perkotaan dengan munculnya gedung tinggi lebih dari dua lantai, ternyata tidak diimbangi dengan ketersediaan armada untuk antisipasi bila terjadi kebakaran. Saat ini Pemadam Kebakaran (Damkar) Banyumas hanya memiliki satu unit mobil, dan hanya bisa menjangkau gedung setinggi 12 meter atau dua lantai. Damkar-Tak-Punya-Armada-Gedung-Tinggi Komandan Damkar Banyumas Daryono mengatakan, satu unit mobil pemadam kebakaran khusus gedung bertingkat milik Pemkab tidak optimal. Dengan hanya mengandalkan satu unit mobil, kemampuan untuk mengantisipasi kebakaran di gedung tinggi tidak maksimal. "Saat ini kami memiliki delapan unit mobil pemadam kebakaran, tapi hanya satu mobil yang dikhususkan untuk gedung bertingkat setinggi 12 meter. Sedang tujuh mobil lainnya, enam di antaranya mobil tangki kapasitas 4000 liter - 6000 liter dan satu mobil komando pengurai jalan," ujar Daryono. Pengoperasionalan armada damkar juga terkendala personel. Secara kualitatif, dari 56 anggota 50 persennya masuk masa pensiun dengan usia di atas 50 tahun. Sedang secara kuantitatif, tujuh anggota yang tiap hari berjaga terlalu minim. Sebab saat ada dua kejadian kebakaran yang bersamaan, tak dapat diatasi dengan melakukan pemecahan tim. "Secara teknis, unit memang ditempatkan di tiga pos. Pos Kemranjen dan Wangon, masing-masing satu armada tangki dengan 12 anggota. Idealnya, satu unit mobil terdiri dari lima orang dan misal ada enam mobil tangki, satu shift harus 30 orang. Selain itu kita memang butuh peremajaan personel," jelas Daryono. Terkait armada yang terbatas, dia hanya bisa mengimbau setiap gedung bertingkat dilengkapi alat pemadam kebakaran yang memadai untuk meminimalkan munculnya titik api. Untuk kejadian kebakaran hingga bulan Juli, sudah ada 44 peristiwa. Yakni kategori rumah tangga 25 peristiwa, bangunan ekonomi 13 peristiwa, bangunan pemerintah satu peristiwa, dan lain-lain sebanyak empat peristiwa. Total kerugianRp 884 juta. Sedangkan pada tahun 2015, terjadi 138 kejadian dengan kerugian Rp 54 miliar. "Hasil laporan yang kami susun, di tahun 2016 ini kebakaran dari listrik 12 kejadian dan kebakaran karena lingkungan ada 13 kejadian," ujarnya. (ziz/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: