Hanya 28 Anggota yang Hadir di Sidang Paripurna, Wabup Sindir Kehadiran Dewan

Hanya 28 Anggota yang Hadir di Sidang Paripurna, Wabup Sindir Kehadiran Dewan

PURWOKERTO - Sidang paripurna yang digelar Senin (18/7) kemarin, cukup "panas". Sebab Wakil Bupati Banyumas dr Budhi Setiawan menyindir sejumlah anggota dewan yang tidak hadir. Bahkan secara terang-terangan, Budhi menyebut salah satu anggota dewan dari Fraksi Gerindra, Yoga Sugama, tidak hadir karena sedang mengantar anak sekolah. Wabup-Sindir-Kehadiran-Dewan Tidak hanya menyindir, Budhi juga sangat menyayangkan karena pada rapat penjelasan eksekutif atas pandangan umum fraksi DPRD Banyumas terhadap Raperda Kabupaten Banyumas tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kabupaten Banyumas tahun 2015, sempat tertunda selama satu jam dari waktu yang dijadwalkan pada pukul 10.00. "Terima kasih atas kehadiran bapak/ibu semuanya, meskipun rapat telat satu jam. Mungkin karena sibuk mengantar anak sekolah. Pak Yoga yang juga tidak hadir, saya kira sedang nganter anak sekolah. Di koran juga ramai dan ternyata terbukti, Mas Yoga sedang nganter anaknya sekolah," sindirnya saat membacakan penjelasan eksekutif atas pandangan umum fraksi. Menurut Budhi, rapat paripurna merupakan rapat yang sangat terhormat. Sehingga diharapkan semua pihak menghargai rapat dan datang tepat waktu. Apalagi di jajaran eksekutif khususnya SKPD, kata dia, banyak kegiatan yang harus dilakukan selain menghadiri kegiatan tersebut. Jika rapat terlambat, maka banyak waktu yang terbuang sia-sia. "Sekarang gini, uwis dienteni tapi kapan mulaine? Arep ditinggal, mengko makruh. Ini kan masalahanya di situ. Kalau kita terlambat, waktunya terbuang sayang. Apalagi dari SKPD juga masih banyak kegiatan lainnya," ungkapnya. Budhi menyarankan, rapat paripurna sebaiknya dilakukan sesuai jadwal yang ditentukan. Bagi anggota dewan yang terlambat, kata dia, tidak perlu ditunggu. "Sekarang begini, kalau jadwalnya jam 10.00 ya dimulai jam 10.00. Yang terlambat tinggal saja tutup pintunya. Sehingga kan clear semuanya. Nanti yang tidak hadir saat paripurna ditulis saja, jadi nanti keliatan kan pada raportnya si A si B-nya. Jadi kalau yang mbeler ya jangan dipilih lagi," sarannya. Bahkan Budhi juga menyarankan agar dibuat tata tertib (tatib) yang mengatur soal absensi anggota. Sehingga kinerja anggota dewan lebih terjaga dan efisien. "Kalau perlu dibuat tatibnya sekalian. Yang telat dilarang masuk," tandasnya. Menanggapi sindiran dari Wakil Bupati, Yoga Sugama mengaku tidak ikut sidang paripurna karena sedang melakukan pemantauan di beberapa sekolah seperti di SMAN 1, SMAN 2 dan di SMP. "Saya sebagai Komisi D, jelas punya kepentingan dan punya kewajiban untuk pemantauan. Saya sifatnya pemantauan, bukan sidak. Makanya saya diam-diam. Apakah sekolah tersebut sudah menjalankan Permen Dikbud Nomor 18 atau belum? Itu kan peraturan baru," jelasnya. Menurutnya, ketidakhadiran dirinya tidak terlalu berpengaruh dalam rapat paripurna. Sebab sejumlah anggota dari fraksi Gerindra sudah datang mewakili. "Paripurna tidak masalah saya tidak ikut, karena sudah diwakili oleh fraksi (Gerindra). Tidak berpengaruh dengan nilai paripurna. Daripada saya ikut paripurna, tetapi ada apa-apa disekolahan, kan saya malu nanti ditanya?" ungkapnya. (why/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: