Pemohon Kartu Kuning di Purwokerto Turun Drastis

Pemohon Kartu Kuning di Purwokerto Turun Drastis

PURWOKERTO - Jumlah pemohon kartu kuning atau AK1 pada bulan Juni lalu mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya. Pada bulan Juni, pemohon AK1 hanya 752 orang. Padahal di bulan Mei mencapai 2.313 orang. Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Banyumas Abdullah Muhamad melalui Kasi Perluasan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri (PPTKDN) Indra Syamsu menjelaskan, menurutnya jumlah pemohon AK1 karena mayoritas lulusan SMA atau sederajat sudah mengajukan permohonan pada bulan Mei. Pemohon-AK1-Turun-Drastis "Banyak lulusan SMK yang sudah diterima bekerja. Kebanyakan bekerja di pabrik sebagai operator dan perakit mesin pabrik. Sementara sisanya bekerja di sektor jasa dan penjualan dagang," kata dia. Meskipun lulusan SMK dianggap siap kerja, namun masih ditemukan lulusan yang tidak menguasai jurusannya seperti lulusan dari jurusan otomotif. Hal ini menjadi salah satu kendala pencari kerja (pencaker) sulit mendapatkan pekerjaan. "Jadi pencaker dari lulusan SMK ini kebanyakan hanya mengandalkan training yang diadakan di masing-masing sekolahnya. Namu ketika magang kerja kurang terlalu menguasai,"ujarnya. Indra menuturkan, kendala lain yang dihadapi pencaker yakni tingginya kualifikasi dari perusahaan. Seperti pengalaman kerja dan penempatan yang jauh dari domisili asli pencaker. "Namun sekitar 80 persen pencaker banyak yang ke Jabodetabek. Sisanya lokal dan sekitar Kabupaten Banyumas,"terangnya. Untuk lapangan pekerjaan lokal didominasi dari Kabupaten Purbalingga. Sementara untuk industri diluar Kota Purwokerto seperti di Kecamatan Wangon dan Kecamatan Ajibarang tidak terlalu banyak menyumbang lapangan pekerjaan. "Justru lapangan pekerjaan yang cukup mampu menyerap pencaker dalam jumlah banyak berasal dari padat karya yang didanai APBN. Per hari bisa menyerap pekerja sampai 88 orang," ujarnya. (rez/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: