Melirik Potensi Budidaya Cacing di Masa Pandemi Covid-19: Permintaan Tinggi, Modal Cukup Rp 500 Ribu

Melirik Potensi Budidaya Cacing di Masa Pandemi Covid-19: Permintaan Tinggi, Modal Cukup Rp 500 Ribu

MENINJAU - Bupati Wihaji bersama anggota paguyuban cacing melihat langsung salah satu contoh budidaya cacing. DOK ISTIMEWA Tak banyak orang tahu bahwa cacing tanah memiliki nilai komersil yang menggiurkan. Bahkan, permintaan cacing tanah saat ini cukup tinggi dan tidak mengenal waktu. Seperti apa? M Dhia Thufail, Batang OLEH karenanya, budidaya cacing tanah bisa dijadikan sebagai satu pilihan bagi masyarakat untuk mengisi kesibukan dan menambah pundi ekonomi saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. “Budidaya cacing tanah sangat mudah, resikonya kecil dan tidak membutuhkan keahlian khusus. Sehingga siapapun bisa, yang penting tekun,” ungkap Sekretaris Paguyuban Pembudidaya Cacing Kabupaten Batang, Aji Puspito, saat menggelar workshop di Pendopo Kantor Bupati Batang, Sabtu (27/6/2020). Aji mengatakan, saat ini paguyubannya sudah memiliki 400 anggota, yang tersebar di 9 Kecamatan, di antaranya Limpung, Reban, Banyuputih, Tersono, dan Bawang. “Dengan modal Rp 500 ribu, pembudidaya cacing bisa mendapat hasil Rp 2 juta selama tiga sampai empat bulan. Perawatannya pun sangat mudah, hanya diberi media serbuk kayu dan setiap sore dikasih pakan ampas tahu dan limbah sayuran rumah tangga,” jelas Aji Sucipto. Ia mengatakan, hasil dari peternakan cacing dapat dijual ke penampung atau paguyuban cacing, selanjutnya akan disalurkan ke perusahaan di Kota Malang, Jawa Timur. “Saat ini kebutuhan cacing sangat tinggi, karena stok barang kurang. Paguyuban pun ditarget selama tiga bulan harus bisa mengumpulkan 3 ton cacing,” katanya. Bupati Batang, Wihaji yang hadir dalam workshop tersebut mengapresiasi para budidayawan cacing, karena di masa pandemi Covid-19 dapat menjadi soulusi untuk menumbuhkan wirausaha baru. “Budidaya cacing salah satu solusi diera normal baru Covid-19, karena usahanya di rumah, perawatanya gampang, lahanya tidak luas dengan modal sedikit tapi hasilnya lumayan,” ucap Wihaji. Baca Juga: Warga Desa Pekuncen Menolak Tambang Batu Andesit Ratusan Pesepeda Hampir Tiap Malam Kumpul di Alun-alun Purwokerto Kabar Baik, Klaster Kober dan Bancarkembar Diselesaikan, Hasil Swab Negatif Bupati juga mengapresiasi paguyuban pengusaha cacing dari Kecamatan Reban yang sudah mampu memproduksi fermentasi cacing untuk pupuk tanaman. Selain itu juga dibuat campuran teh yang berguna untuk kesehatan. “Budidaya cacing merupakan salah satu solusi membangitkan ekonomi dari pandemi Covid-19. Selain dapat membangkitkan ekonomi disaat pandemi, budidaya cacing juga dapat menciptakan wirausaha yang sejalan dengan program Pemkab Batang yakni menciptakan 1.000 wirausaha baru,” tandas Bupati Wihaji. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: