Mesin Sedot Air Macet, Ternyata Isi Ribuan Ikan Mati, Diduga karena Limbah Batik
![Mesin Sedot Air Macet, Ternyata Isi Ribuan Ikan Mati, Diduga karena Limbah Batik](https://radarbanyumas.disway.id/upload/2021/03/IKAN-MATI-630x420.jpg)
Warga sedang mengangkuti bangkai-bangkai ikan, Senin (1/3/2021). (NANANG RENDI AHMAD/JAWA POS RADAR SEMARANG)
KAJEN – Ribuan ikan mati. Ada di saluran drainase Sungai Pencongan. Bangkainya tersedot hingga membuat mesin pompa air milik warga macet.
Warga menyebut, ikan-ikan itu mati karena limbah batik dan pencucian celana jins. Pantauan koran ini pada Senin (1/3/2021) di lokasi, ribuan bangkai ikan itu sedang diangkuti oleh warga dari saluran drainase. Aktivitas operasional pompa air terhenti karena mesin macet. Pompa air ini dikelola oleh pemuda Desa Pacar, Kecamatan Tirto, untuk menyedot genangan banjir di desa tersebut.
https://radarbanyumas.co.id/51-paus-mati-terdampar-dikuburkan-pakai-dua-eskavator/
Salah seorang warga Wahyu Kurniawan, 36, menjelaskan, pompa air itu baru dipasang beberapa hari. Namun kini mesinnya macet karena bangkai-bangkai ikan itu ikut tersedot. Paling banyak ikan keting. Tetapi juga ditemukan bangkai ikan wader dan beberapa ikan nila.
“Mesinnya macet dan panas. Salah satu pipa sampai meleot karena sangking panasnya,” katanya kepada Jawa Pos Radar Semarang Senin (1/3/2021).
Ia mengaku, warga sudah sejak lama mendapati ikan-ikan mati tiba-tiba di saluran-saluran drainase. Namun kali ini jumlahnya jauh lebih banyak. Warga juga sudah sejak lama mengeluhkan limbah dari aktivitas produksi batik dan pencucian celana jins. Warga menduga ribuan ikan ini mati karena limbah tersebut. Kali ini warga tambah kesal. Sudah hampir sebulan tergenang banjir. Upaya warga menyedot air tengah dilakukan.
“Tetapi malah ada tambahan kerepotan seperti ini. Sudah banjir, ditambah pencemaran lingkungan,” kata Wahyu.
Tidak hanya itu, saat banjir sedang tinggi-tingginya beberapa waktu lalu, air tercemar pun masuk ke rumah-rumah warga.
“Sumur warga sudah ada yang bau amis dan banger,” katanya.
Atas kejadian ini, warga telah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat. Rencananya, pemerintah desa akan mempertemukan pengusaha-pengusaha dengan warga.
“Jika pengusaha tidak mau, warga akan tutup akses pembuangan limbah,” tegas Wahyu.
Terpisah, Kapolsek Tirto AKP Suparmono mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait peristiwa tersebut.
“Untuk penyebabnya belum tahu, karena anggota masih melakukan penyelidikan,” katanya. Selasa (2/3/2021), Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Pekalongan mengirim orang ke lokasi. Mereka mengambil sampel bangkai ikan. Tardi, penyuluh perikanan Dinlutkan Kabupaten Pekalongan mengaku akan menguji sampel itu. “Baru akan diuji sampel. Jadi kami belum bisa menyimpulkan apa penyebab ikan-ikan ini mati,” tutupnya. (nra/lis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: