Tetap Digembleng Meski Tak Ikut ke Jakarta

GEMBLENG : Atlet senam ritmik Banyumas, Monic Wangi Antika saat berlatih di kompleks GOR Satria Purwokerto, kemarin.MAHDI/RADARMAS PURWOKERTO - Dua dari empat atlet senam ritmik Banyumas terus digemleng jelang Porprov 2018. Meski atlet lainnya menjalani sentralisasi di Jakarta, namun Monic Wangi Antika dan Desa Rainata tetap berusaha memaksimalkan waktu untuk latihan di Banyumas. Pelatih Senam Ritmik, Titi Rahmawati, menyayangkan keduanya tidak dapat diikutkan ke Jakarta, karena keterbatasan anggaran. Meski demikian, bukan berarti keduanya bisa dipandang sebelah mata, mengingat keduanya merupakan atlet muda yang berpotensi. "Selain anggaran, juga memperhitungkan umur, karena dua anak ini masih masuk junior. Jadi kita berangkatkan yang memang kita yakin punya potensi besar untuk rebut medali, yaitu Dwi Anita Damara dan Iko Faizatun Zahro," kata Titi. Hingga kini, pelatihan yang diberikan kepada Desa difokuskan pada penguasaan alat. Empat alat yang sedang diterapkan yaitu bola, hoop, pita, dan juga tali. "Kita sekarang sedang gembleng untuk penguasaan alat, paling tidak sudah menguasai empat alat yang dimainkan. Ini dimaksudkan agar lebih seirama antara musik, koreo, dan alat," tambahnya. Menurutnya, persaingan yang akan ditemui Desa cukup menyulitkan. Pasalnya, saat ini atlet yang baru duduk di kelas satu SMP tersebut harus melawan para seniornya di pertandingan nanti. Disisi lain, Monic Wangi Antika, merupakan atlet senam ritmik junior yang akan maju pada nomor free hand. Pada nomr ini, menurut Titi, tingkat kesulitan terletak pada pemunculan sisi-sisi keindahan yang lebih kuat. Pada nomor ini juga dominan pada musik dan koreografi. Titi berharap agar atletnya dapat meningkatkan teknik, dan penguasaan lapangan. "Fisik dan teknik sebetulnya menjadi poin penting. Karena pada Porprov tingkat kesulitan itu nilainya sembilan, berbeda dengan Popda yang hanya tujuh. Sehingga fisik dan teknik ini menjadi perpaduan yang sifatnya wajib dimiliki atlet kita," ujarnya.(mhd)

Sumber: