Masih Dicap Negatif, Biliar Sulit Regenerasi
Billiar PURWOKERTO-Regenerasi menjadi poin penting menjaga keberlangsungan sebuah organisasi. Tak terkecuali pada cabang olahraga (cabor) Biliar. Persepsi negatif yang disematkan dalam olahraga ini berdampak pada sulitnya regenerasi atlet Biliar. Hal ini dibenarkan oleh Edo, salah satu atlet Biliar yang akan bertanding di Porprov, Oktober mendatang. "Saya menggeluti olahraga ini sudah sejak 2004. Dalam perjalanan ke sini, memang regenerasi dapat dikatakan sulit. Salah satu faktornya, di masyarakat Biliar masih dianggap miring. Padahal, semua tergantung pada kita, saya asyik-asyik saja mendalami olahraga ini, menurut saya ini olahraga yang baik. Jadi semua tergantung dari persepsi kita," ujar Edo, kemarin (13/9). Menurutnya, Biliar dapat melatih konsentrasi, ketangkasan, pola pikir, serta membentuk mental. Dirinya menyayangkan persepsi yang telah terbentuk tentang Biliar di masyarakat. "Kalau sudah suka olahraga ini, harus tetap semangat, bukan hanya sekedar main-main saja, namun alangkah lebih baik bila diseriusi untuk jalur prestasi," jelasnya. Disisi lain, Aminah, atlet Biliar perempuan yang telah menyabet dua perunggu di Porprov 2009, dan satu perak satu perunggu di Porprov 2013, mengaharapkan agar Biliar Banyumas dapat berkembang dengan baik. "Banyak peluang di olahraga ini, tidak hanya mengandalkan skill saja, namun faktor hoki pun sangat berpengaruh," ucap Aminah. Sementara itu, Gatot Aji Nugroho, yang telah menggeluti biliar selama 11 tahun berharap agar atlet-atlet Biliar Banyumas dapat membuktikan kapasitasnya di Porprov 2018. "Kita harus maksimal untuk Porprov besok. Persiapan sudah cukup matang, kita juga akan ada try out di Jogja, untuk mengukur sejauh mana kemampuan kita. Khususnya saya yang turun di nomor Caroom, harus latih di luar kota, karena di sini sulit mendapatkan meja untuk Caroom," pungkasnya. (mhd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: