Kaget Performa Lifter Korut

Kaget Performa Lifter Korut

STRATEGI pemenangan yang dijalankan PB PABBSI untuk memecahkan kebuntuan medali emas di ajang Asian Games belum terwujud kemarin. Misi mengantarkan Sri Wahyuni Agustuani merebut emas di kelas 48 kg gagal. Dia harus puas kembali mendapat perak. Tidak ada yang mengira bahwa lifter Korea Utara Song Gum-ri tampil hebat. Terutama dalam angkatan clean and jerk. Kemarin sejatinya Yuni—saapan Sri Wahyuni—leading setelah angkatan snatch. Dia mampu mengangkat 88 kg. Sedangkan Gum-ri hanya 87 kg. Petaka datang pada saat clean and jerk. Angkatan Yuni mentok di angka 107. Sedangkan Gum-ri mampu mengangkat 112 kg. Gum-ri juga memasukan target total angkatan sangat tinggi, yakni 205 kg. Lebih tinggi 10 kg daripada entry Yuni. Setelah upaya ketiganya menambah beban hingga 112 kg gagal, Yuni tampak kecewa. Dia menyatakan sudah berupaya keras. ''Tetapi belum nyampe aja,'' ucapnya. Ini menjadi perak kedua Yuni di Asian Games. Empat tahun lalu di Inhceon, dia meraih hasil serupa. Supeni, pelatih Yuni menyebutkan, ada sedikit keraguan saat anak didiknya tersebut upaya kesempatan kedua angkatan clean and jerk. ''Tadi awalnya 115 kg saya pasang. Tapi turun jadi 112. Ini karena kesiapan saja,'' tutur Supeni. Kejutan malah diperlihatkan Surahmat. Lifter asal Aceh yang terjun di nomor 56 kg itu sukses merebut perunggu. Itu merupakan medali pertamanya di ajang Asian Games. Surahmat melakukan angkatan total 272 kg, terdiri dari snatch (119 kg) dan 153 kg clean and jerk. Surahmat boleh bersenang-senang menikmati momen ini. Namun, setelah ini dia harus langsung fokus ke Kejuaraan Dunia November mendatang. Sebab, dia harus naik kelas menyusul perubahan yang dijalankan IWF (federasi angkat besi internasional). ''Kemungkinan nanti jadi satu kelas sama mas Eko (Yuli Irawan, 62 kg, Red). Sama-sama berjuang saja,'' tuturnya gembira. (nap/na)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: